Jakarta, 14 Juni, 2012 - Sekitar 20-an anak usia 4-5 tahun bernyanyi dengan antusias di depan sebuah bangunan kecil berwarna-warni. Keriangan ini tertangkap pula di wajah para orangtua yang mengantar mereka. Demikian suasana di pendidikan anak usia dini PAUD Mekar Melati, Sukabumi. Anak-anak PAUD Mekar Melati beruntung karena telah mendapatkan layanan penting yang amenentukan masa depan mereka kelak. Lewat stimulasi yang tepat, seperti bermain dan bernyanyi, kemampuan berpikir, motorik, dan sosialisasi anak menjadi lebih berkembang. Menurut pengamatan Henhen, seorang fasilitator, guru-guru SD mulai menyadari perbedaan yang dibawa oleh PAUD. PAUD sekarang juga mulai berkoordinasi dengan Posyandu, agar anak dan orangtuanya dilayani oleh kader, petugas kesehatan dan bidan. “Dengan adanya layanan PAUD yang terintegrasi dengan posyandu, kasus gizi buruk telah menurun, “ ujar Ujam, Kepala Dinas Kesehatan Sukabumi. Di Indonesia, ragam layanan PAUD meliputi Tempat Penitipan Anak, Kelompok Belajar, Pos PAUD yang terintegrasi dengan Posyandu, Bina Keluarga Balita, Taman Pendidikan Quran, hingga Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal dan dirancang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Saat ini sebagian besar layanan PAUD masih berdiri sendiri-sendiri. Misalnya, TK atau Kelompok Bermain belum terintegrasi dengan program BKB dan Posyandu. Pada acara Dialog PAUD Nasional bulan Januari 2012 lalu, pemerintah sepakat mengembangkan sebuah sistem layanan PAUD nasional yang terpadu. Menurut pakar dan praktisi nasional PAUD, Professor Anna Alisjahbana yang merintis Taman Posyandu sejak tahun 2000, “Konsep Posyandu bertujuan untuk mengurangi kesenjangan perkembangan anak dalam hal kesehatan dan psikososial. Ke depannya diharapkan pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak 0-6 tahun akan diperoleh di satu tempat, atau di beberapa lokasi namun terintegrasi.” Dengan pola integratif ini, Direktorat Pembinaan PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dibentuk sejak tahun 2001, menargetkan 75 persen anak usia dini akan terlayani pada tahun 2015. Persoalan Akses, Kualitas dan Persepsi Masyarakat Pemerintah terus mengupayakan layanan PAUD yang terjangkau dan berkualitas terutama bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Saat ini, dari 32,4 juta anak Indonesia usia 0-6 tahun, masih kurang dari setengahnya terlayani. Sedangkan dari yang belum terlayani, sebagian besar berasal dari kelompok usia di bawah 3 tahun dan tersebar di daerah pedesaan. Tantangan pemerintah ke depan adalah bagaimana memastikan kelompok ini pun terlayani. Blue Print Rancangan Besar Program PAUD hingga 2025 yang di rilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2011, menyebutkan rendahnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik PAUD. Lebih dari 60% tenaga pendidik PAUD di Indonesia masih berijasah SMA atau dibawah D2. Untuk mengatasi hal ini pemerintah secara bertahap merencanakan peningkatan mutu pendidik PAUD melalui berbagai program beasiswa pendidikan, pelatihan dan pemagangan – yang membutuhkan dana tidak sedikit. Selain itu, banyak yang belum memahami pentingnya PAUD. Sebagian menganggap PAUD sebagai tempat bermain dan bernyanyi saja, sementara orangtua biasanya ingin anaknya pintar dengan cara cepat, misalnya mampu menghitung, membaca dan menulis sehingga lulus ujian masuk SD. Orangtua baru mendaftarkan anaknya ke TK saat anak menjelang umur 5 tahun. Padahal dalam rentang usia 3-6 tahun, bermain adalah cara belajar yang paling efektif untuk menstimulasi perkembangan bahasa, motorik, sosio-emosional, kognitif serta keterampilan komunikasi anak. Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini PPAUD Salah satu inisiatif pemerintah bagi perkembangan anak usia dini adalah Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini. Melalui kerjasama dengan Bank Dunia dan Pemerintah Kerajaan Belanda, program ini membantu memberikan layanan PAUD bagi masyarakat miskin sejak tahun 2006. Ditargetkan pada tahun 2013, PPAUD mampu menjangkau anak di desa, di 50 kabupaten. Program ini mengadopsi konsep pembangunan berbasis masyarakat agar sepenuhnya menjadi milik masyarakat dan berkesinambungan. Sebagai contoh, masyarakat memilih sendiri warganya untuk dilatih menjadi tenaga pendidik. Saat ini, tenaga pendidik telah menerima pelatihan dan pembinaan untuk menjaga mutu layanan. Sebuah Standar Nasional PAUD juga telah diterbitkan sebagai acuan bagi para penyedia dan pengelola dalam meningkatkan mutu layanan PAUD mereka. Program ini juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, pemberian makanan tambahan, vitamin, pembiasaan hidup bersih sehat, serta pendidikan berbasis keluarga. Program selalu berupaya meningkatkan pemahaman dan peran serta orangtua, masyarakat, dan pemerintah daerah serta mengembangkan layanan bagi anak di bawah 3 tahun beserta orangtuanya. Sejak awal, program ini juga mensyaratkan komitmen dari Pemerintah Daerah untuk menjaga keberlangsungan layanan setelah program berakhir.
KotaPekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan memberikan apresiasi pembelajaran masa pandemi Covid-19 Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Pekalongan yang disiarkan juga oleh LPPL Batik TV, bertempat di Studio 1 LPPL Batik TV Kota Pekalongan, Rabu (12/8/2020). Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Drs
Jakarta - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPDP Kemenkeu tengah membuka beasiswa microcredential bidang literasi untuk para guru PAUD, SD, dan pendidikan non gelar ini akan dilaksanakan secara daring di Teacher's College, Columbia University, Amerika Serikat. Pelaksanaan program tersebut adalah selama 4 hari pada bulan Agustus yang berminat bisa mendaftarkan diri dari 6 Juni sampai 6 Juli 2023. Cek persyaratannya secara lengkap!Syarat Beasiswa Microcredential Literasi1. Syarat UmumWNIGuru ASN atau guru tetap yayasanMempunyai Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan NUPTKTelah mengajar minimal dua tahun berturut-turut di satuan pendidikan PAUD, SD, SMP dan dibuktikan melalui surat tugas mengajarMinimal S1/D4Tidak tengah menerima/akan menerima beasiswa dari sumber lain selama menjadi penerima beasiswaMampu menggunakan TIKMemiliki jaringan internet memadaiMelampirkan surat rekomendasi dari atasan yang formatnya bisa dilihat di Portal Beasiswa LPDP GTK Kemdikbud, dan surat keterangan sehatMengisi profil diri di formulir pendaftaran Syarat KhususMemenuhi ketentuan batas usia pendaftar yakni 50 tahun per 31 Desember 2023IPK minimal 3,0 dari skala 4 atau setara dan dibuktikan dengan transkrip nilai asli atau dilegalisir dan diunggah di aplikasi pendaftaranUnggah dokumen sertifikat kemampuan bahasa Inggris yang masih berlaku dengan skor minimal TEOFL ITP 450/Duolinggo 80/TOEFL IBT 45/IELTS Dokumen sertifikat kemampuan bahasa Inggris akan dikecualikan jika kandidat merupakan lulusan kampus luar negeri dan dibuktikan dengan ijazah dengan masa lulus tidak lebih dari 2 tahun, terhitung dari tanggal bukti telah diterima sebagai peserta diklat sesuai prodi dan perguruan tinggi tujuan di aplikasi pendaftaran, dan dibuktikan dengan letter of acceptance setelah lulus SK penetapan ASN atau SK pegawai tetap dari ketua yayasanUnggah surat izin mendaftar beasiswa dan mengikuti pendidikan dan pelatihan dari dinas pendidikan kabupaten/kotaMelampirkan esai dengan tema "Praktik Pembelajaran Literasi yang Telah Saya Lakukan" dengan format yang bisa dilihat di Portal Beasiswa LPDP GTK KemdikbudMenandatangani surat pernyataan kesanggupan informasi yang dihimpun dari media sosial Guru Dikdas Kemdikbudristek. Informasi lainnya juga bisa dilihat melalui situs detikers, tertarik mendaftar beasiswa di atas? Simak Video "Menparekraf Beri Beasiswa Kepemimpinan ke Milenial Aceh" [GambasVideo 20detik] nah/nwy
IDICUT (): Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh, Dyah Erti Idawati, mengingatkan bahwa masa depan Aceh, berada di tangan anak-anak, sehingga tumbuh kembangnya perlu diawasi dan mendapat perhatian serius dari orangtua/wali secara utuh.“Anak-anak saat ini harus menjadi generasi emas yang unggul di masa depan, karena negeri ini
Suka anak-anak? Pas banget nih! Simak informasi kuliah di jurusan PG-PAUD hingga gaji per bulannya di artikel ini. — Kamu suka gemes nggak sih liat anak kecil? Apalagi jiwa ingin tahu anak kecil, kadang pertanyaannya ada-ada saja. Hihi. Nah, kalau kamu termasuk orang yang suka dengan anak-anak, ada lho, jurusan yang cocok buat kamu. Yup, jurusan PG-PAUD alias, Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini. Mengenal Jurusan PG-PAUD Pernah dengar nggak, kalau di balik bangsa yang maju ada pendidikan yang baik? Nah, pendidikan ini dimulai sejak sedini mungkin. Maka dari itu, peran dari lulusan Jurusan PG-PAUD ini sangat penting, lho. Jurusan PG-PAUD merupakan jurusan yang mendalami tata cara mengajar, melatih, membimbing, dan mendidik anak usia dini agar memiliki perkembangan wawasan, karakter, dan fisik yang baik. Untuk dapat memenuhi tuntutan tersebut, kamu dituntut untuk menguasai berbagai bidang ilmu. Kamu akan belajar mata kuliah antar disiplin seperti psikologi, bahasa, ilmu gizi, matematika, hingga olahraga. Dengan menguasai banyak bidang ilmu, kamu diharapkan bisa menjadi pengajar khusus anak usia dini yang profesional. Baca Juga Kupas Tuntas Jurusan PGSD, buat Kamu yang Mau Jadi Guru Dunia Kuliah Jurusan PG-PAUD “Gampang ah kuliah di PG-PAUD, cuma ngajarin anak nyanyi dan gambar aja kan?” Eits.. tidak semudah itu, Ferguso! Nyatanya, semua juga ada tantangannya. Sebagai calon guru PAUD, kamu memiliki tanggung jawab untuk memastikan tumbuh dan kembang anak selalu optimal di masa golden age-nya. “Hah, apa itu golden age?” Jadi, golden age adalah masa emas dalam perkembangan anak. Menurut Sigmund Freud, masa emas ini terjadi pada saat usia di bawah lima tahun karena memang, perkembangan anak di masa itu sedang meningkat pesat. Oleh karena itu lah, seorang guru PAUD diharapkan bisa membantu menunjang perkembangan anak. Adapun perkembangan anak yaitu, kecerdasan anak, kecerdasan emosi, sosial, dan fisik. Mata Kuliah Jurusan PG-PAUD Penasaran nggak sih seperti apa perkuliahan di jurusan PG-PAUD? Nah, selain mata kuliah yang berhubungan dengan pendidikan anak usia dini, kamu juga akan mendapatkan mata kuliah lainnya. Beberapa di antaranya untuk perkembangan anak, seperti Perkembangan Kemampuan Sosial dan Emosi Anak, Pengembangan Nilai, Moral, dan Agama anak, Neuroscience, Pendidikan Inklusif Anak, dan lain-lain. Tapi, ada juga lho, mata kuliah yang punya hubungan dengan dunia bermain, seperti Bermain dan Permainan, Kreativitas dan Keberbakatan, serta Alat Permainan Edukatif. Sementara itu, ada juga mata kuliah yang berhubungan dengan kesenian, seperti Seni Musik, Seni Rupa, dan Seni Tari. Mata kuliah yang nggak kalah penting lainnya adalah mata kuliah Pengembangan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini, untuk mengetahui strategi berkomunikasi dengan anak usia dini secara tepat. Keuntungan Masuk Jurusan PG-PAUD Kalau kamu suka dengan anak-anak, sudah pasti jurusan ini akan cocok buat kamu. Apalagi, jika ditambah ketertarikan dengan adanya minat di dunia pendidikan. Kamu bisa menjadi orang yang turut menentukan seperti apa generasi anak di masa depan. Terus apalagi keuntungannya? 1. Tenaga pengajar PAUD masih jarang Sebagian lembaga PAUD di Indonesia masih memiliki kendala dan masalah untuk mencari tenaga pendidik PAUD yang memenuhi kualifikasi. Maka dari itu, peluang kamu sangat besar untuk menjadi bagian dari tenaga pengajar berkualitas yang bisa mengajar anak usia dini dengan baik. 2. Bisa mendapatkan banyak ilmu dari berbagai bidang Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya guys, di jurusan ini kamu akan banyak belajar dari berbagai disiplin ilmu. Kamu nggak hanya akan belajar terkait dunia anak-anak dan cara mendidiknya saja, tetapi kamu juga bisa mendapatkan ilmu seperti psikologi anak, filsafat, ilmu seni, statistik, dan masih banyak lagi. 3. Ilmunya bermanfaat di masa depan Semua ilmu yang kamu dapatkan di bangku kuliah juga bisa kamu manfaatkan di dalam kehidupan sehari-hari di masa depan, lho. Contohnya nih, kamu bisa mengaplikasikan ilmu parenting yang kamu dapatkan untuk mendidik anak sendiri kelak. Berguna banget kan? Kampus dengan Jurusan PG-PAUD Berikut ini daftar kampus yang memiliki jurusan PG-PAUD terakreditasi A di Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia UPI Universitas Sriwijaya Unsri Universitas Negeri Jakarta UNJ Universitas Negeri Yogyakarta UNY Universitas Negeri Surabaya Baca Juga Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Jadi Guru Anak Berkebutuhan Khusus Prospek Kerja Jurusan PG-PAUD Lulus dari jurusan PG-PAUD, kamu akan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Lalu, sudah pasti kamu bisa langsung mendaftarkan diri ke lembaga pendidikan yang memiliki program Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Kamu sudah resmi menjadi guru! Yeay. Akan tetapi, kamu juga bisa menjalani profesi lain seperti Dosen Wirausaha Tutor Guru TK “Berapa sih gaji guru PAUD?” Well, gaji setiap orang bisa berbeda-beda. Terlebih, setiap lembaga pendidikan memiliki acuannya sendiri saat memberikan gaji. So, kamu bisa mencari informasi lengkapnya di masing-masing lembaga ya. Meski demikian, profesi guru masih worth to try! — Itulah ulasan jurusan PG-PAUD, teman-teman. Apakah kamu sudah menentukan mau masuk jurusan apa nanti saat kuliah? Semangat terus ya. Pastikan akademismu tidak tertinggal dengan belajar bareng ruangbelajar. Ada ribuan materi pelajaran yang dikemas dengan video interaktif. Semakin mudah dan menyenangkan! Referensi Gaji Guru Paud Swasta / Honorer Beserta Syarat & Tugasnya [daring]. Tautan diakses 25 Agustus 2022 Jurusan PG PAUD adalah Pilihan yang Tepat [daring]. Tautan diakses 25 Agustus 2022 5 PTN dengan Jurusan Kuliah PAUD Terakreditasi A [daring]. Tautan diakses 25 Agustus 2022 PGPAUD [daring]. Tautan Diakses 12 Oktober 2022
SURABAYA PETISI.CO – Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf menitipkan masa depan anak bangsa pada para guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan guru sekolah dasar dari dua ancaman yang ada di sekitar anak-anak usia dini, yaitu dari efek negatif kemajuan teknologi dan maraknya isue yang saat ini
– Chair of Board Direct Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood Arnec Sheldon Shaffaer mengatakan, anak usia dini merupakan kelompok yang paling menderita terdampak krisis iklim. Menurutnya, dari perspektif pengembangan anak usia dini, anak-anak yang lahir pada 2021 akan menghadapi ancaman yang berhubungan dengan kesehatan dan iklim pada saat mereka berusia 30 tahun pada 2050. Hal tersebut sesuai laporan Intergovernmental Panel on Climate Change IPCC berjudul Climate Change 2021 The Physical Science Basis yang menyebutkan, perubahan iklim telah menyebar luas dan menyebabkan terjadinya bencana besar di dunia. “Jadi, menurut laporan ini, anak-anak yang lahir sekarang akan mengalami dampak krisis iklim yang mengerikan, lebih buruk dari orangtua, atau kakek-nenek mereka,” ujarnya dalam acara Annual Early Childhood Care Education and Parenting Regional Forum, Kamis 30/9/2021. Sheldon menjelaskan dampak perubahan iklim terhadap anak-anak dan keluarga, yakni berpengaruh kepada tumbuh kembang anak. Menurutnya, meningkatnya masalah iklim bisa meningkatkan stres pada anak sehingga membahayakan perkembangan otak. Baca juga Greta Thunberg Kecam Orang Dewasa karena Krisis Iklim Kemudian, kerusakan lingkungan juga berakibat pada meningkatnya kekerasan fisik pada anak. Bencana yang berhubungan dengan iklim, seperti banjir, badai, termasuk migrasi dan konflik karena isu ini bisa membahayakan anak. Sheldon menambahkan, dampak krisis iklim juga berakibat pada kesenjangan pelayanan pendidikan anak usia dini PAUD. Dengan berbagai bencana yang akan terjadi, gedung layanan akan rusak atau hancur, sehingga tidak beroperasi. “Akibatnya, akses ke PAUD jadi bisa lebih sulit. Ini akan mengurangi kesempatan anak-anak usia dini belajar,” ujarnya dalam acara yang digelar secara virtual oleh Southeast Asean Ministers of Education Organization Centre for Early Childhood Care Education and Parenting SEAMEO CECCEP tersebut. Pelajaran dari pandemi Pada kesempatan ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Dikdasmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek Muhammad Hasbi turut menjelaskan tantangan dan capaian pemerintah Indonesia dalam mengakomodasi layanan PAUD di masa pandemi Covid-19. Baca juga Kapan Waktu Ideal Anak Masuk PAUD? Berikut Penjelasannya Menurutnya, tingkat partisipasi anak usia dini selama pandemi mengalami penurunan sedikit dari 41,8 persen pada 2020 menjadi 40,17 persen pada 2021. Ia juga membeberkan beberapa tantangan lainnya, yakni layanan PAUD on site masih rendah, minimnya permintaan atas layanan PAUD, dan persaingan prioritas kebijakan. "Untuk mengatasi rendahnya layanan di tempat atau on site, diperlukan adanya upaya membangun kemitraan yang terbuka dan sistematis,” jelasnya. Hasbi mengungkapkan, pemerintah menetapkan beberapa prinsip dalam menyelenggarakan pendidikan di masa pandemi. Pertama, memprioritaskan kesehatan dan keselamatan ekosistem pendidikan dalam pelaksanaan atau pengambilan keputusan terkait dengan pembelajaran. Baca juga Siswa PAUD-SMA Jadi Yatim/Piatu karena Orangtua Kena Covid Kedua, pemerintah tetap memperhatikan tumbuh kembang anak dan kondisi psikososialnya selama pandemi Covid-19. Ketiga, pemerintah pusat memberikan wewenang terdesentralisasi kepada pemerintah daerah untuk membuat keputusan di bidang pendidikan, misalnya kapan anak masuk sekolah. “Dalam konteks pandemi, kemitraan antara PAUD dan keluarga merupakan hal yang sangat penting agar kita bisa memastikan anak-anak kita tidak kehilangan masa belajar dan stimulasi untuk berkembang,” katanya. Kemudian, untuk mengatasi masalah persaingan prioritas atau berkurangnya anggaran untuk PAUD, Hasbi mengatakan, pemerintah mencari peluang untuk menyinergikan pendekatan di tingkat lokal dan desa yang memiliki target umum sama. “Ada potensi yang tinggi untuk menggunakan sumber daya dari berbagai program untuk mencapai target umum secara efektif dan yang paling penting dapat mensinergikan target itu,” terangnya. Baca juga Cara Memilih Mainan Anak PAUD untuk Dorong Perkembangan Motorik Terkait rendahnya permintaan PAUD, Hasbi mengatakan, pihaknya terus mengkampanyekan pentingnya PAUD dan dukungan pembelajaran. Ini penting untuk mendorong orangtua mendaftarkan anaknya mengikuti PAUD. Head of Early Childhood Education and Development ECED Tanoto Foundation Eddy Henry mengatakan, pendidikan anak usia dini sangatlah penting karena bermanfaat untuk jangka panjang. Laporan dari Early Learning Matters OECD pada 2018 menunjukkan, banyak studi membuktikan dampak positif dari PAUD untuk anak yang kurang beruntung. Salah satunya, studi dari Perry Preschool Study. Studi ini menunjukkan bahwa anak yang mengikuti PAUD selama dua tahun mengungguli mereka yang tidak mengikuti. “Kombinasi dari stimulasi sejak dini dan nutrisi akan membuat anak yang mengikuti jenjang lebih tinggi lebih mudah menangkap pelajaran dan melanjutkan perkembangannya,” ujarnya. Adapun salah satu program PAUD dari ECED adalah SIGAP. Program ini berfokus pada penurunan angka stunting, peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini, dan meningkatkan akses ke layanan anak usia dini yang berkualitas. Baca juga Generasi Emas 2045 Terwujud jika Anak Dapat Layanan PAUD Berkualitas Melalui SIGAP, Tanoto Foundation mendukung target pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting balita di Indonesia menjadi 14 persen pada 2024. Hal ini sesuai dengan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting. Target tersebut juga sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals SDGs yang menargetkan untuk mengakhiri semua bentuk kekurangan gizi pada 2030, termasuk penurunan prevalensi stunting pada balita yang tertuang dalam indikator Untuk meningkatkan kualitas pengasuhan PAUD, Tanoto Foundation mendirikan Rumah Anak SIGAP, yakni pusat layanan pengasuhan dan pembelajaran dini untuk anak usia 0-3 tahun. Rumah Anak SIGAP menyasar orangtua dan pengasuh utama sebagai penerima manfaat. Tim pengurus Rumah Anak SIGAP terdiri dari koordinator dan fasilitator, yang merupakan anggota masyarakat yang dipilih pemerintah desa atau kelurahan dan Tanoto Foundation. Sementara itu, untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan PAUD, Tanoto Foundation melalui SIGAP merancang program PAUD untuk anak usia 3-6 tahun. Baca juga Hadirkan Rumah Anak Sigap, Tanoto Foundation Pastikan Anak Indonesia Berkembang Sesuai Tahapan Untuk menyukseskan program ini, SIGAP menetapkan tiga target, yakni meningkatkan partisipasi anak usia dini di jenjang pendidikan TK atau setingkat, meningkatkan pencapaian perkembangan anak sesuai usianya, dan meningkatkan akreditasi lembaga pendamping PAUD.
WakilGubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf menitipkan masa depan anak bangsa pada para [] Loncat ke konten. tutup. tutup. Menu Mobile. Pencarian. Minggu, 10 Oktober 2021 | 05:42 WIB. Beranda; Beranda Jawa Timur Gus Ipul Titipkan Masa Depan Anak Bangsa Pada Guru PAUD dan Sekolah Dasar. Gus Ipul Titipkan Masa Depan Anak Bangsa Pada
Masa depan guru PAUD tentu sangat cerah. Banyak yang mengira masa depan guru PAUD tidak terlihat atau suram. Padahal kenyataanya banyak guru PAUD yang sukses. Pertama kita harus ubah mindset bahwa guru PAUD itu di bawah TK. Salah besar. Guru PAUD adalah guru di semua kelompok usia anak didik sebelum memasuki jenjang sekolah dasar. Setelah kita tahu guru PAUD itu siapa, maka selanjutnya adalah ubah mindsetbahwa menjadi guru PAUD itu mudah. Siapa bilang? Menjadi guru PAUD itu penuh tantangan. Tidak hanya anak usia dini yang diberikan pendidikan, namun jua meliputi orangtua dan masyarakat sekitar. Mengapa? Karena trilogi pendidikan tidak hanya dimiliki oleh sekolah. Maka guru PAUD harus pandai-pandai bekerjasama dengan ketiga pihak ini. Selanjutnya adalah bagaimana masa depan guru PAUD? Ditinjau dari segi karir tentu guru PAUD memiliki jenjang karir sekalipun bekerja di lembaga swasta. Seorang guru RA bahkan ada yang sudah impassing atau setara dengan PNS digaji oleh pemerintah meskipun statusnya bukan PNS. Mereka juga bisa sertifikasi seperti PNS guru lainnya. Asalkan sudah pernah mengikuti PPG maka guru PAUD juga bisa memperoleh sertifikasi. baca jua Pengumpulan Data Penelitian Grounded di PAUD Bagi guru PAUD yang belum sertifikasi karena latar belakang pendidikan bukan S1 PAUD maka bisa juga memperoleh insentif jika sudah masuk ke dapodik. Oleh karena itu penting bagi guru PAUD yang baru saja meniti karir di lembaga PAUD maka pastikan lembaga mau mendaftarkan guru ke dapodik. Kenapa? karena ada beberapa lembaga yang tidak ingin masuk dapodik. Masa depan sering identik dengan gaji. Tak heran masih ada beberapa mahasiswa yang kuliah di jurusan PAUD tidak yakin dengan masa depannya nanti. Setelah lulus kuliah banting stir mencari pekerjaan lain yang mungkin tidak ada sangkut pautnya dengan kuliahnya selama ini. Biasanya mereka akan mencari pekerjaan dengan latarbelakang background pendidikan semua jurusan. Nah disinilah peran dosen PAUD. Selain mengajar, mereka juga sebaiknya memberikan wejangan, informasi, semangat untuk mahasiswanya agar tidak menyepelekan jurusan ini. Berikan berbagai berita kesuksesan orang-orang yang berkecimpung di dunia PAUD, beasiswa dalam dan luar negeri, dan pilihan karir setelah lulus S1 PAUD nanti. Telah dibaca sebanyak 4,693
Sebelummendapatkan bantuan mainan ini, lanjut Lince, para guru PAUD St Matilda biasanya menggunakan bahan lokal untuk membuat mainan bagi para siswa. [QUIZ] Pilih 1 Wedding Dress, Ini Bocoran Berapa Jumlah Anakmu di Masa Depan IDN Times . Harga Bitcoin Turun, Investor Kripto Ketar Ketir Pengumuman Fed Fortune .
Pandemi covid 19 menjadikan semua jenjang pendidikan termasuk PAUD menghentikan kegiatan pembelajaran secara tatap muka dan berganti dengan sistem daring. Hal ini menimbulkan kekagetan budaya dan kendala dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap tipikal kendala mengajar guru PAUD saat pandemi covid 19 dan implikasinya pada kegiatan pembelajaran berbasis konsep normal baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data penelitian diperoleh secara online menggunakan media google form. Sampel dalam penelitian ini adalah 645 guru yang berada di wilayah Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala mengajar yang dialami guru PAUD pada masa pandemi covid 19 berada pada empat indikator yaitu kendala komunikasi, metode pembelajaran,materi dan biaya serta penggunaan teknologi dengan kecenderungan prosentase yang tinggi berada pada kategori sering dan kadang-kadang. Tentunya perlu solusi untuk mengatasi masalah ini supaya tidak berdampak secara sistemik serta supaya guru PAUD lebih siap menerapkan kegiatan pembelajaran berbasis konsep normal baru. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 334 Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 2021 Volume 5 Issue 1 2021 Pages 334-345 Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini ISSN 2549-8959 Online 2356-1327 Print Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya Mubiar Agustin1  ,Ryan Dwi Puspita2 ,Dinar Nurinten3, Heni Nafiqoh4 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pendidikan Indonesia1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi2,4 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Islam Bandung3 DOI Abstrak Pandemi covid 19 menjadikan semua jenjang pendidikan termasuk PAUD menghentikan kegiatan pembelajaran secara tatap muka dan berganti dengan sistem daring. Hal ini menimbulkan kekagetan budaya dan kendala dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap tipikal kendala mengajar guru PAUD saat pandemi covid 19 dan implikasinya pada kegiatan pembelajaran berbasis konsep normal baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data penelitian diperoleh secara online menggunakan media google form. Sampel dalam penelitian ini adalah 645 guru yang berada di wilayah Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala mengajar yang dialami guru PAUD pada masa pandemi covid 19 berada pada empat indikator yaitu kendala komunikasi, metode pembelajaran,materi dan biaya serta penggunaan teknologi dengan kecenderungan prosentase yang tinggi berada pada kategori sering dan kadang-kadang. Tentunya perlu solusi untuk mengatasi masalah ini supaya tidak berdampak secara sistemik serta supaya guru PAUD lebih siap menerapkan kegiatan pembelajaran berbasis konsep normal baru. Kata Kunci guru paud; covid 19; new normal. Abstract Pandemi covid 19 made all levels of education including Paud stopping learning activities face-to-face and changing with online systems. This raises the shock of culture and obstacles in the learning process. The aim of this research is to uncover the typical constraints of teaching PAUD's as a covid 19 pandemic and its implications on learning activities based on new normal concepts. The method used in this research is the survey method. Research data is obtained online using google form media. The samples in this study were 645 teachers in the West Java region. The results showed that teaching constraints experienced by Paud teachers at the time of covid 19 pandemic were on four indicators communication constraints, learning methods, materials and costs as well as the use of technology with high tendency of percentage are in frequent and sometimes categories. It certainly needs a solution to solve this problem so as not to have systemic impact and so PAUD teachers better ready to implement a new normal concept-based learning activities. Keywords paud teachers; covid 19; new normal. Copyright c 2020 Mubiar Agustin, Ryan Dwi Puspita ,Dinar Nurinten, Heni Nafiqoh  Corresponding author Email Address mubiar Jalan Setia Budi No 229, Bandung, Jawa Barat Received 9 June 2020, Accepted 17 June2020, Published 20 June 2020 Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya DOI Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 2021 335 PENDAHULUAN Pandemi covid 19 yang terjadi di hampir seluruh belahan dunia membawa dampak yang cukup serius. Bukan hanya ekonomi, kesehatan dan juga keamanan yang terkena langsung dampaknya, kegiatan pendidikan juga terkena dampaknya langsung. Di seluruh negara terdampak covid 19 tidak terkecuali di Indonesia, semua jenjang pendidikan menghentikan kegiatan pembelajaran secara tatap muka dan berganti dengan sistem daring atau belajar jarak jauh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2020. Akibatnya terjadi perubahan yang sangat tiba-tiba dan tidak sedikit menimbulkan kekagetan budaya, baik pada guru juga pada anak didik. Kekagetan budaya ini salah satunya berdampak kepada terganggunya sistem penyesuaian sosial dalam pembelajaran, terganggunya motivasi berprestasi, dan interaksi pembelajaran menjadi tidak optimal Agustin, 2011, Ernofalina, 2017, Pramudiana & Setyorini, 2019. Padahal kegiatan pembelajaran yang kondusif adalah kegiatan yang membentuk suasana interaksi yang menyenangkan, mendorong anak untuk mencoba, terjadi dialog tanpa batas, dan anak didik mendapatkan kesempatan yang luas untuk mengekspresikan diri dalam melejitkan potensi diri yang mereka miliki Agustin, Setiyadi, & Puspita, 2020. Lebih jauh pembelajaran yang efektif akan membekali anak dengan pengalaman-pengalaman menyenangkan dan bermakna yang akan mengendap dalam pikiran anak sepanjang masa sebab belajar yang baik pada dasarnya adalah pembelajaran yang memebrikan anak pengalaman yang menantang, kreatif dan konstruktif yang tujuan akhirnya adalah membantu anak untuk dapat memecahkan masalah dimasa yang akan datang Daulae, 2014. Pembelajaran yang kondusif tersebut menjadi sulit tercapai pada masa pandemi covid 19 ini sebab guru sebagai aktor utama dalam pembelajaran kesulitan dan mengalami banyak kendala untuk menciptakan situasi pembelajaran yang positif. Proses belajar mengajar tidak terlepas dari strategi, metode dan media yang digunakan guru Panjaitan, Yetti, & Nurani, 2020. Pembelajaran positif merupakan realisasi dari aksi guru untuk unjuk profesionalisme dengan berbasis kepada pengalaman dan praktek yang mereka lakukan dan miliki, jika ini terkendala maka akan sulit diperoleh peningkatan mutu pembelajaran apalagi jika unsur-unsur interaksi pedagogik dalam pembelajaran ikut memudar Gore et al., 2017, Ronkainen, Kuusisto, & Tirri, 2019. Apalagi pada kegiatan pembelajaran anak usia dini di PAUD pembelajaran yang berkualitas akan sulit tercapai sebab pembelajaran di PAUD menuntut guru untuk lebih dekat baik secara psikologis juga secara fisik sebab adegan pembelajaran untuk anak usia dini lebih bersifat non formal, dilakukan melalui kegiatan dengan banyak aktivitas bermain dan tidak memiliki target capaian prestasi yang bersifat akademik akan tetapi optimalisasi perkembangansehingga guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan aman bagi anak Maiza & Nurhafizah, 2019. Tidak dapat terbantahkan bahwa peran guru dalam pembelajaran memegang posisi yang sangat penting, strategis dan bahkan menjadi kunci untuk mencapai pembelajaran yang bermutu dan efektif. Terkait dengan perilaku mengajar yang efektif ini adalah menyampaikan pembelajaran dengan terpusat pada anak, terjadi interaksi yang mendidik antara guru dengan anak didik, tercipta suasana yang demokratis, terdapat variasi metode mengajar, gurunya profesional, ada bahan ajar yang berguna dan sesuai dengan perkembangan anak, lingkungan yang aman dan nyaman serta ditunjang oleh sarana karena sifat dari pembelajaran efektif adalah yang menekan peserta didik secara aktif Yusuf, 2017. Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif maka guru sebagai tokoh utama dalam pembelajaran diwajibkan menjadi guru yang efektif pula, yaitu guru yang menggunakan waktu mengajar secara maksimal, menyampakan materi dengan metode yang bervariasi, memantau proram dan kemajuan melalui penilaian peserta didik, merancang kesemparan belajar bagi peserta didik untuk menerapkan pengalaman belajar,bersedia Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya DOI 336 Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, xx, xxxx mengulang materi ketika anak belum memahaminya, menetapkan target belajar untuk setiap anak Setyosari, 2017. Selain kesulitan untuk menciptakan situasi pembelajaran yang efektif, dampak covid 19 juga menciptakan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran anak tidak terjadi secara utuh sebab antara guru dengan anak terjadi jarak, jika ada interaksi secara online juga guru dan anak tidak bisa menjalin komunikasi pembelajaran secara optimal, padahal tatap muka dalam kegiatan pembelajaran apalagi pada kegiatan pembelajaran di PAUD memiliki nilai peran yang sangat subtantif dalam membantu anak didik mencapai kesuksesan dalam belajar Duta, Panisoara, & Panisoara, 2015, Khan, Khan, Zia-Ul-Islam, & Khan, 2017. Dengan kegiatan bertatap muka akan membuka jendela pikiran yang lebih jernih, kendali diri yang lebih terarah, dan kondisi emosi yang lebih stabil sehingga anak akan menjadi pribadi yang sehat baik secara fisik, psikologis bahkan secara spiritual. Namun dalam hal ini juga guru harus mengenal, memahami dan mampu menggunakan teknologi Rohita, 2020 terutama aplikasi dalam pembelajaran online untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masa covid 19. Kegiatan pembelajaran yang menyajikan tatap muka antara guru-anak didik juga turut membangkitkan motivasi belajar pada anak yang lebih tinggi, mereduksi kecemasan dan stres serta dapat menimbulkan rasa percaya diri oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian Purwanto et al., 2020 dengan adanya pembelajaran online anak-anak jadi tidak bisa menyerap dengan baik materi yang disampaikan oleh guru, anak-anak tidak dapat beerinteraksi dan bermain bersama teman-temannya sehingga mereka mudah setress. Kendala-kendala yang dihadapi guru PAUD dalam mengajar selama masa covid 19 perlu mendapatkan tanggapan yang serius dan ditindak lanjut dalam bentuk kajian ilmiah supaya diperoleh data yang valid, realiabel dan dapat dipertanggungjawabkan. Apalagi dalam jangka waktu dekat akan diterapkan era normal baru dalam pembelajaran yang menuntut kecermatan, penerapan prosedur ketat dan juga kehati-hatian dalam penerapannya sebab akan digelar kegiatan pembelajaran ditengah-tengah pandemi yang masih mewabah. Berdasarkan beberapa argumen yang diapaparkan di atas maka penelitian ini memfokuskan kajian tentang tipikal kendala guru PAUD dalam mengajar masa pendemi covid 19 dan implikasinya pada kesiapan pembelajaran era normal baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap tipikal kendala mengajar guru PAUD saat pandemi covid 19 dan implikasinya pada kegiatan pembelajaran berbasis konsep normal baru. METODOLOGI Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantiaitif dengan metode yang digunakan adalah survey dengan mendeskripsikan secara kuantitatif kecenderungan-kecenderungan perilaku dari suatu populasi dengan meneliti sampel populasi tersebut Creswell, 2017. Dalam penelitian ini perilaku-perilaku yang dimaksud adalah terkait dengan tipikal kendala mengajar yang dialami guru PAUD saat masa pandemi covid 19. Data penelitian diperoleh secara online menggunakan media google form. Dalam penelitian ini jumlah responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 645 guru yang terdiri dari 620 orang guru dengan jenis kelamin perempuan dan 25 orang berjenis kelamin laki-laki yang berada di wilayah Jawa Barat. Adapun sebarannya adalah 66,7 % guru mengajar pada Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, 22,5 % mengajar di Taman Kanak-kanak TK dan 11,8 % mengajar di Raudhatul Athfal RA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang kendala mengajar guru PAUD yang dibagi menjadi 4 indikator yaitu dengan 1 indikator Kendala Komunikasi dengan pernyataan nomer 1 sd 9, 2 indikator Kendala Metode Pembelajaran dengan pernyataan nomer 10-12, 3 indikator Kendala Materi dengan pernyataan nomer 13-16, dan 4 indikator Kendala Biaya & Penggunaan Teknologi dengan pernyataan nomer 17-20. Jumlah pernyataan yang diajukan dalam angket ini 20 pernyataan dengan alternatif jawaban menggunakan skala likert Sangat Sering, Sering, Kadang-kadang, Pernah, Tidak Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya DOI Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 2021 337 pernah. Pengolahan data menggunakan sistem yang secara langsung menghasilkan deskripsi data berdasarkan pernyataan-pernyataan yang dijawab oleh responden. Adapun tahapan-tahapan penelitiannya dijelaskan pada gambar 1 di bawah ini. Gambar 1 Tahapan Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang akan diuraikan mencakup 4 indikator yaitu 1 indikator Kendala Komunikasi dengan pernyataan nomer 1 sd 9, 2 indikator Kendala Metode Pembelajaran dengan pernyataan nomer 10-12, 3 indikator Kendala Materi dengan pernyataan nomer 13-16, dan 4 indikator Kendala Biaya & Penggunaan Teknologi dengan pernyataan nomer 17-20. Hasil penelitian pada indikator Kendala Komunikasi menunjukkan hasil sebagaimana tertuang pada tabel 1 berikut ini . Tabel 1 Kendala Komunikasi Sulit untuk menemukan kesamaan pemikiran dengan orang tua tentang tujuan belajar anak terkait target yang harus dicapai Banyak tuntutan dari orang tua yang sebenarnya tidak menjadi kebutuhan anak Orang tua tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi tentang kegiatan anak di rumah Terjadi kesulitan berkoordinasi dengan teman sejawat dalam membuat keputusan salah satunya karena kendala keterbatasan akses internet Tidak menemukan kesepakatan waktu dengan orang tua untuk mendiskusikan tentang belajar anak di rumah Orang tua sulit dihubungi misalnya via telepon atau WA Kesulitan berinteraksi secara langsung dengan anak melalui media online Kesulitan berkomunikasi dengan orang tua dan anak karena tidak memiliki alat komunikasi HP/Laptop Kesulitan membangkitkan semangat belajar anak Hasil penelitian terkait indikator Kendala Metode Pembelajaran menunjukkan hasil sebagaimana tertuang pada tabel 2 berikut ini. Analisis Kebutuhan Lapangan Pembuatan Instrumen Penelitian/Pembuatan Google Form Pengumpulan Data melalui Google Form Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya DOI 338 Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, xx, xxxx Tabel 2 Kendala Metode Pembelajaran Kendala Metode Pembelajaran Bingung menentukan metode mengajar yang tepat Kesulitan membuat perencanaan pembelajaran Bingung menentukan media pembelajaran yang relevan Hasil penelitian terkait indikator Kendala Materi Pembelajaran menunjukkan hasil sebagaimana tertuang pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Kendala Materi Pembelajaran Kendala Materi Pembelajaran Bingung menentukan kegiatan/materi belajar yang tepat Kesulitan mendeskripsikan penilaian perkembangan anak Kesulitan memperoleh pedoman pembelajaran untuk PAUD selama pandemi Covid 19 Hasil penelitian terkait indikator Kendala Biaya dan Penggunaan Teknologi menunjukkan hasil sebagaimana tertuang pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Kendala Biaya & Penggunaan Teknologi Kendala Biaya & Penggunaan Teknologi Kesulitan dalam menggunakan media untuk belajar secara online Keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet Kesulitan untuk memiliki alat mengajar secara online HP dan atau Laptop Terkendala jaringan/akses internet Corona melanda dunia, semua sektor terhenti sejenak dan tidak dapat menjalankan aktivitasnya secara normal, begitu pula dengan pembelajaran dan proses mengajar guru anak usia dini, semua guru dituntut mampu melakukan dan menyampaikan pembelajaran jarak jauh padahal hal tersebut merupakan sesuatu yang baru dan bahkan belum pernah dilakukan maka timbullah berbagai permasalahan yang dihadapi guru anak usia dini, hal ini disampaikan Zaharah & Kirilova, 2020, Obstacles to implementing this E-Learning certainly exist, for example, internet networks are not met, students are not used to, teachers, and even parents as a companion studying at home to do online learning. This is certainly a normal thing because it has not become a habit for students and teachers to implement KBM in the future, a process that requires better learning outcomes. Maka berikut hasil analisis hasil penelitian kendala guru anak usia dini mengajar saat pandemi corona. Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya DOI Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 2021 339 Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan indikator kendala komunikasi tampak bahwa guru-guru PAUD selama pandemi covid 19 mengalami kendala pada kategori sering dan kadang-kadang dengan prosentase yang tinggi hampir pada semua pernyataan yang diajukan yaitu dari mulai sulit untuk menemukan kesamaan pemikiran dengan orang tua tentang tujuan belajar anak terkait target yang harus dicapai, banyak tuntutan dari orang tua yang sebenarnya tidak menjadi kebutuhan anak, terjadi kesulitan berkoordinasi dengan teman sejawat dalam membuat keputusan salah satunya karena kendala keterbatasan akses internet sampai dengan kesulitan membangkitkan semangat belajar anak bahkan pada pernyataan terkait dengan kendala berupa Orang tua tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi tentang kegiatan anak di rumah, kesulitan berinteraksi secara langsung dengan anak melalui media online dan kesulitan berkomunikasi dengan orang tua dan anak karena tidak memiliki alat komunikasi HP/Laptop berada pada prosentase sangat sering. Fakta ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Duta et al., 2015, Awang & Daud, 2015 yang menandaskan bahwa komunikasi merupakan variabel penting dalam interaksi pembelajaran dan berhubungan langsung dengan tujuan pembelajaran supaya tercapai secara efektif. Jika komunikasi terhambat, maka kegiatan pembelajaran juga akan terganggu sebab pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi guru dengan anak didik yang harus bersifat setara. Jika tidak terjadi kesetaraan, maka akan ada satu pihak yang tidak mendapatkan keuntungan. Ketidaksetaraan tersebut diantaranya terkendala karena wabah covid 19 yang menyebabkan kualitas komunikasi dalam pembelajaran antara guru dengan anak di PAUD tidak tercapai secara optimal. Keefektifan komunikasi yaitu dimana seorang guru dapat menyampaiakan pesan atau materinya kepada peserta didik, dan peserta didik dapat memahami materi yang disampikan sebagaimana pemahaman guru tersebut, sehingga pembelajaran bermakna dapat terbangun melalui komunikasi guru dan peserta didik yang baik Wisman, 2017. Setidaknya ada tiga unsur yang perlu diperhatikan dalam suatu komunikasi pembelajaran yang efektif. Unsur pertama komunikator, dua isi pernyataan atau pesan dan tiga komunikan atau rekan komunikasi. Dalam kegiatan pembelajaran ketiga unsur ini menjadi sesuatu yang penting apalagi pada kegiatan pembelajaran anak usia dini. Interaksi pembelajaran seyoginya terjadi secara menyenangkan, bermakna, menginspirasi dan membantu anak membangun gagasan sebab anak sedang pada pada masa yang senang mengekplorasi lingkungan dan aktif mencari pengalaman-pengalaman baru Nurihsan & Agustin, 2011. Pendek kata, kendala komunikasi dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini pada masa pandemi covid 19 turut mengganggu iklim belajar anak usia dini dan itu akan turut berpengaruh pada area-area perkembangan anak usia dini secara keseluruhan. Hal ini dipengaruhi juga oleh pola asuh orang tua, pendidikan orang tua dan lingkungan sekitar Pramudyani, 2020, Agustin, Djoehaeni, & Dwi Puspita, 2020. Orang tua juga membantu guru untuk mengerjakan tugas-tugas kegiatan pengembangan di rumah Kurniati, Nur Alfaeni, & Andriani, 2020. Komunikasi tidak terbangun dengan baik antara guru dan anakpun dikarenakan orang tua terutama orang tua yang berada didaerah merasakan keberatan jika harus menambah pengeluaran untuk pembelian kuota internet pembelajaran, berdasarkan penelitian, Purwanto et al., 2020, kendala yang dihadapi para orang tua adalah adanya penambahan biaya pembelian kuota internet bertambah, teknologi online memerlukan koneksi jaringan ke internetvdan kuota oleh karena itu tingkat penggunaaan kuota internet akan bertambah dan akan menambah beban pengeluaran orang tua. Terkait dengan kendala metode pembelajaran tampak bahwa guru PAUD mengalami kebingungan menentukan metode mengajar yang tepat pada masa pandemi covid 19, mereka juga terkendala dalam membuat perencanaan pembelajaran dan kebingungan menentukan media pembelajaran yang tepat untuk belajar anak usia dini pada masa pandemi covid 19 ini. Pada ketiga pernyataan tersebut prosentase yang besar berada Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya DOI 340 Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, xx, xxxx pada kategori sering dan kadang-kadang. Artinya guru-guru PAUD pada masa pandemi covid 19 ini memang mengalami kendala pada pemilihan dan penentuan metode pembelajaran untuk anak. Padahal metode pembelajaran dalam kegiatan belajar anak usia dini memegang peranan yang sangat penting. lebih lanjut, seorang guru di PAUD harus mampu dan paham dalam menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bermakna. Hal tersebut diharapkan agar peserta didik dapat memahami pembelajaran yang dilakukannya lebih baik dan berbekas lama diri anak didik. Solehuddin, 2018 menegaskan tentang perlunya penerapan metode pembelajaran anak usia dini yang seyogianya dilakukan guru PAUD yaitu mendorong anak supaya aktif dalam melakukan kegiatan terutama bermain dalam situasi yang menyenangkan, terutama melalui projek atau pusat belajar, kegiatan pembelajaran dibangun berdasarkan pengalaman dan minat anak, mendorong terjadinya komunikasi saat belajar baik secara individual atau pun kelompok, guru mendorong anak untuk berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan, memperhatikan variasi dan dinamika perkembangan anak serta metode pembelajaran yang dilakukan bersifat fleksibel. Bermain menjadi metode utama pembelajaran anak usia dini. Pandemi covid 19 salah satunya menyebabkan anak-anak kehilangan kesempatan bermain bersama dengan teman-temannya yang lain juga gurunya di sekolah padahal bermain memegang peranan penting. Bagi anak, bermain adalah suatu kegiatan yang serius, namun mengasyikan. Melalui aktivitas bermain, berbagai pekerjaannya terwujud. Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak, karena menyenangkan, bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa anak adalah pembangun teori yang aktif. Bermain adalah salah satu alat utama yang menjadi latihan untuk pertumbuhannya. Bermain adalah medium, di mana anak mencobakan diri, bukan saja dalam fantasinya tetapi juga benar nyata secara aktif. Bila anak bermain secara bebas, sesuai kemauan maupun sesuai kecepatannya sendiri, maka ia melatih kemampuannya. Solehuddin, 2018. Maka Armstrong, 2006 menggambarkan tentang pentingnya menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut adanya kegiatan bermain tanpa akhir, jam sekolah sangat singkat, ada waktu untuk anak tidur siang, pembelajaran informal sepanjang waktu, adanya keterlibatan orang tua di sekolah, kebanyakan waktu dipakai untuk bergerak dan belajar, pendokumentasian pengalaman anak dan apa yang mereka temukan tentang dunia, jiwa dan alam mereka, program bersifat terpusat pada anak, tidak ada alat berteknologi tinggi bahkan sebaliknya pengalaman multiinderawi ditekankan, banyak waktu bermain tidak terstruktur, ada banyak peluang untuk kegiatan spontan, bermanfaat dan menyenangkan, menghargai integritas, keutuhan, dan kebijakan anak kecil dan memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih kegiatannya sendiri. Hasil penelitian terkait kendala materi pembelajaran menunjukkan bahwa guru PAUD saat pandemi covid 19 sebagian besar mengalami kendala dalam hal menentukan kegiatan/materi belajar yang tepat, mendeskripsikan penilaian perkembangan anak dan juga mengalami kesulitan dalam memperoleh pedoman pembelajaran untuk PAUD selama pandemi Covid 19. Pada pernyataan-pernyataan tersebut prosentasenya berada pada kategori sering dan kadang-kadang. Kegiatan perencanaan pembelajaran tentunya bagian yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini. Apalagi kegiatan pembelajaran di PAUD bersifat tematik dan terintegratif sehingga dituntut kejelian, keseriusan dan juga kreativitas guru dalam melakukannya. Pembelajaran tematik merupakan adalah pembelajaran yang didasarkan atas ide-ide pokok tentang anak dan lingkungannya berdasarkan kebutuhan mereka, yang mengintegrasikan bidang-bidang pengembangan atau area kurikulum yang mencakup berbagai bidang kajian ilmu. Menurut Apriyanti, 2017 keutamaan dari pembelajaran tematik adalah pengalaman dan pengajaran sesuai dengan perkembangan anak, menyenngkan, bermakna dan mengasah keterampilan sosial anak. Memadukan ide-ide Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya DOI Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 2021 341 sentral/ ide-ide pokok tentang anak dan lingkungannya melalui proses eksplorasi yang dimulai dari hal-hal yang familier menuju yang lebih jauh, dari hal kongkrit menuju abstrak, dari yang mudah menuju yang sulit. Dalam proses inilah terjadi keaktifan yang bukan hanya melibatkan anak, akan tetapi melibatkan guru dan anak. Dalam konteks pembelajaran terpusat pada anak dan juga terintegrasi anak berkembang secara holistik menyeluruh antara aspek perkembangan yang satu dengan aspek perkembangan lainnya. Aspek perkembangan yang satu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek perkembangan lainnya. Implikasinya Kurikulum PAUD dan SD harus mengintegrasikan seluruh aspek perkembangan anak yaitu kurikulum terpadu. Pada masa pandemi covid 19 tentunya guru PAUD akan mengalami kendala untuk menerapkan prosedur baku pembelajaran terpadu apalagi mereka juga terkendala dalam menerapakan kegiatan penilaian perkembangan anak. Penilaian perkembangan anak usia dini tentunya berbeda dengan penilaian pembelajaran pada jenjang yang berada di atasnya. Penilaian perkembangan anak usia dini lebih menggunakan penilaian yang bersifat alternatif, deskriptif dan menuntut guru untuk lebih banyak melakukan kegiatan observasi dan wawancara untuk melakukannya. Berbeda dengan penilaian mata pelajaran yang bersifat pencil and paper test. Penilaian perkembangan menjadi salah satu kegiatan yang memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan anak usia dini. Kegiatan penilaian perkembangan anak merupakan usaha mengumpulkan dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan pembelajaran. Artinya penilaian perkembangan anak memberikan kontribusi kepada guru dalam mengidentifikasi selain perkembangan juga permasalahan yang dihadapi anak agar dapat dipertimbangkan keputusan yang tepat pada proses selanjutnya. Pada sisi yang lain, kegiatan penilaian perkembangan anak dapat dijadikan sebagai salah satu cara membantu pendidik dalam memantau proses, kemajuan, dan perbaikan pembelajaran anak secara berkesinambungan sehingga dapat memberikan umpan balik bagi pendidik dalam menyempurnakan proses dan produk pembelajaran. Penilaian perkembangan PAUD mencakup seluruh aspek perkembangan anak. Aspek yang dinilai pendidik mencakup semua program pengembangan yang ada dalam kompetensi dasar yakni kompetensi sikap religius, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan usia dan tahapan perkembangan anak. Menurut Lina et al., 2019 penilaian pada pembelajaran anak usia dinimelalui pengamatan dan interaksi anak dengan temannya sehingga guru dapat mengenali kemampuan yang dimiliki anak dan guru dapat pula mengetahui cara mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak. Dengan demikian, kegiatan penilaian perkembangan anak usia dini merupakan kegiatan yang sangat penting dalam serangkaian program pembelajaran secara keseluruhan sehingga perlu ada panduan dalam bentuk buku yang komprehensif tapi praktis yang dapat dijadikan salah satu acuan bagi pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan penilaian perkembangan anak sehingga dapat tercapai perkembangan anak secara optimal dan dapat membantu pendidik dalam mengatasi berbagai permasalahan anak dengan tepat dan bermakna Wahyudin & Agustin, 2011. Guru PAUD juga terkendala dalam memperoleh pedoman pembelajaran jarak jauh saat pandemi covid 19 yang berakibat kegiatan mengajar dirasakan tidak mencapai tujuan yang diharapkan secara optimal. Padahal pedoman pembelajaran merupakan rambu-rambu yang banyak membantu kegiatan pembelajaran apalagi di PAUD dimana kegiatan pembelajaran dituntut untuk lebih interaktif, kreatif, bermakna dan menyenangkan Agustin, 2018. Maka dalam pembelajaran di tengah pandemi corona sebaiknya guru banyak melibatkan orang tua dalam menyampaikan materi maupun penggunaan metode pembalajaran yang sesuai dengan perkembangan anak, sesuai dengan reserch Lewis et al., 2011, The five main teaching practices and strategies to engage parents are practicing parent Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya DOI 342 Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, xx, xxxx outreach, establishing relationships with the parents, creating a positive classroom climate, teaching to involve parents, and making the community school connection, melibatkan orang tua dalam pembelajaran anak sehingga iklim kondusif dan pembelajaran bermakna dapat terwujud. Hasil penelitian terkait dengan kendala biaya dan penggunaan teknologi pada semua pernyataan menunjukkan prosentase yang tinggi pada kriteria sangat sering dan sering yaitu pada pernyataan kesulitan dalam menggunakan media untuk belajar secara online, keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet, kesulitan untuk memiliki alat mengajar secara online HP dan atau Laptop, dan terkendala jaringan/akses internet. Padahal pembelajaran yang berkualitas tercermin dari kemungkinan anak didik dapat dengan mudah mengaskes bahan, media dan lingkungan belajar secara bebas yang melibatkan berbagai aspek perkembangan mereka, dalam konteks anak usia dini melibatkan perkembangan fisik motorik, kognitif, sosial, emosi, seni dan juga moral/agama. Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi pada beberapa kajian juga turut berkontribusi terhadap hasil belajar anak sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi selain menjadi alat juga menjadi fasilitator efektivitas pembelajaran Ismaniati, 2013, Harun, 2015. Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tuntutan pasca pandemi covid 19 kegiatan pembelajaran akan menekankan pada penerapan pembelajaran berbasis teknologi informasi sebagai bagian dari upaya melakukan penyesuaian dengan lingkungan belajar. Itu yang disebut sebagai masa distrupsi yang minimal menutut tigal hal kesiapan untuk melakukan penyesuaian, kesiapan untuk berubah dan kesiapan untuk berkompetisi Kasali, 2017, Warsita, 2018. Hasil penelitian menunjukkan realitas bahwa guru-guru PAUD turut terbebani secara finansial dengan kegiatan pembelajaran jarak jauh berbasis internet. Mereka juga tidak semuanya memiliki perangkat yang dapat membantu mempermudah pembelajaran jarak jauh seperti laptop dan HP. Kondisi itupun terjadi pada orang tua anak sehingga pembelajaran secara jarak jauh terkendala secara biaya dan penggunaan teknologi. Padahal seorang guru diharapkan memahami dan menfasilitasi aspek tugas perkembangan peserta didiknya baik secara kognitif, afektif, psikomotor, sosial, emosional, dan spiritualnya sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang holistik dan efektif. Kendala ini perlu solusi yang segera, apalagi jika pemerintah benar-benar akan segera menerapkan kehidupan normal baru yaitu bentuk trasformasi kehidupan baru dengan perilaku baru pada saat pandemi masih mewabah sampai benar-benar ditemukan vaksin yang akurat untuk mengatasi covid 19. implikasinya dalam kegiatan pembelajaran di PAUD akan menuntut perlunya penyesuaian dalam berbagai hal termasuk prosedur-prosedur pembelajaran di PAUD perlu edukasi, simulasi dan pelatihan yang memerlukan pemahaman yang utuh, sama dan simultan supaya mendapatkan hasil yang optimal. Strategi pendidik anak usia dini era covid-19 yaitu pelibatan orang tua pada stimulasi perkembangan anak usia dini. Guru PAUD di sekolah melakukan dua tugas pokok sebagai guru yaitu perencana dan penilai hasil perkembangan anak usia dini sementara pendidik PAUD di rumah orang tua berfungsi sebagai pelaksana pembelajaran dengan memanfaatkan strategi diskusi percapakan/tanya jawab dan keteladanan Hewi & Asnawati, 2020. Pemerintah juga dituntut untuk memperhatikan kecemasan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang disampaikan dari rumah karena ini merupakan hal yang tidak biasa dan bahkan menjhadi hal yang luar biasa bagi guru di daerah untuk melakukan pengajaran dari urmah terhadap anak didiknya, Further studies should be conducted that focus on the effectiveness of social media for communication purposes amid the health crisis and an in-depth investigation should be made that examines the effects of the pandemic to the emotional and mental well-being of the Filipino teachers including the population of the student community Talidong & Toquero, 2020. Karena guru adalah garda terdepan dalam dunia pendidikan. Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya DOI Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 2021 343 SIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala mengajar yang dialami guru PAUD pada masa pandemi covid 19 mencakup empat indikator yaitu indikator yaitu 1 indikator Kendala Komunikasi 2 indikator Kendala Metode Pembelajaran 3 indikator Kendala Materi dan 4 indikator Kendala Biaya & Penggunaan Teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada semua indikator mengalami kendala mengajar dengan prosentatase yang tinggi pada kriteria sering dan kadang-kadang bahkan pada indikator Kendala Biaya & Penggunaan Teknologi prosentase yang tinggi berada pada kriteria sering dan sangat sering yaitu meliputi pada pernyataan kesulitan dalam menggunakan media untuk belajar secara online, keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet, kesulitan untuk memiliki alat mengajar secara online HP dan atau Laptop, dan terkendala jaringan/akses internet. Pemerintah perlu menerapkan strategi yang akurat dan matang pada saat penerapan pembelajaran era normal baru dari mulai persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi jangan sampai anak-anak didik menjadi korban tahap berikutnya dari keganasan covid 19. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada dewan editor dan redaksi Jurnal Obsesi yang telah berkenan untuk menerbitkan artikel ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada guru-guru PAUD/TK/RA yang telah bersedia menjadi responden dan membantu kelancaran penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Agustin, M. 2011. Permasalahan belajar dan inovasi pembelajaran. Bandung Refika Aditama. Agustin, M. 2018. Mengajar yang Menyenangkan dan Bermakna Bagi Anak. Bandung CV Edenia Ciptawira Mandiri. Agustin, M., Djoehaeni, H., & Dwi Puspita, R. 2020. Observational Analysis of Violence On Children and the Implications for Parenting Program Development. Pacific Early Childhood Education Research Association, 142, 195–214. Agustin, M., Setiyadi, R., & Puspita, R. D. 2020. Burnout Profile of Elementary School Teacher Education Students Estes Factors and Implication of Guidance and Counseling Services. PrimaryEdu - Journal of Primary Education, 41, 38. Apriyanti, H. 2017. Pemahaman Guru Pendidikan Anak Usia Dini Terhadap Perencanaan Pembelajaran Tematik. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 12, 111. Armstrong, M. 2006. A handbook of human resource management practice. Kogan Page Publishers. Awang, H., & Daud, Z. 2015. Improving a Communication Skill Through the Learning Approach Towards the Environment of Engineering Classroom. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 195, 480–486. Creswell, J. W., & Creswell, J. D. 2017. Research design Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications. Daulae, T. H. 2014. Menciptakan Pembelajaran yang Efektif. Forum Pedagogik, 0602, 134. Duta, N., Panisoara, G., & Panisoara, 2015. The Effective Communication in Teaching. Diagnostic Study Regarding the Academic Learning Motivation to Students. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 186, 1007–1012. Ernofalina, E. 2017. Culture Shocks Experienced by Indonesian Students Studying Overseas. International Journal of Educational Best Practices, 12, 87. Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya DOI 344 Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, xx, xxxx Gore, J., Lloyd, A., Smith, M., Bowe, J., Ellis, H., & Lubans, D. 2017. Effects of professional development on the quality of teaching Results from a randomised controlled trial of Quality Teaching Rounds. Teaching and Teacher Education, 68, 99–113. Harun, I. 2015. Efektifitas Penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. POTENSIA Jurnal Kependidikan Islam, 12, 175–190. Hewi, L., & Asnawati, L. 2020. Strategi Pendidik Anak Usia Dini Era Covid-19 dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 158. Ismaniati, C. 2013. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran. 15. Kasali, R. 2017. Disruption" Tak ada yang tak bisa diubah sebelum dihadapi motvasi saja tidak cukup". Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2020. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35952/ 1–2. Khan, A., Khan, S., Zia-Ul-Islam, S., & Khan, M. 2017. Communication Skills of a Teacher and Its Role in the Development of the Students’ Academic Success. Journal of Education and Practice, 81, 18–21. Kurniati, E., Nur Alfaeni, D. K., & Andriani, F. 2020. Analisis Peran Orang Tua dalam Mendampingi Anak di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 241. Lewis, L. L., Kim, Y. A., & Ashby Bey, J. 2011. Teaching practices and strategies to involve inner-city parents at home and in the school. Teaching and Teacher Education, 271, 221–234. Lina, L., Suryana, D., & Nurhafizah, N. 2019. Penerapan Model Evaluasi CIPP dalam Mengevaluasi Program Layanan PAUD Holistik Integratif. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 32, 346. Maiza, Z., & Nurhafizah, N. 2019. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 32, 356. Nurihsan, A. J., & Agustin, M. 2011. Dinamika perkembangan anak dan remaja Tinjauan psikologi, pendidikan, dan bimbingan. Bandung Refika Aditama. Panjaitan, N. Q., Yetti, E., & Nurani, Y. 2020. Pengaruh Media Pembelajaran Digital Animasi dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Anak. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 42, 588. Pramudiana, I. D., & Setyorini, T. D. 2019. Hubungan Antara Gegar Budaya Dengan Penyesuaian Sosial Siswa Papua di Magelang. PRAXIS, 12, 125. Pramudyani, A. V. R. 2020. The Effect of Parenting Styles for Children’s Behaviour on Using Gadget at Revolution Industry. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 51. Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., Putri, R. S., & others. 2020. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns Journal of Education, Psychology and Counseling, 21, 1–12. Rohita, R. 2020. The Ability of Ece Teachers to Use ICT in The Industrial Revolution Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 42, 502. Ronkainen, R., Kuusisto, E., & Tirri, K. 2019. Growth mindset in teaching A case study of a Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya DOI Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 2021 345 Finnish elementary school teacher. International Journal of Learning, Teaching and Educational Research, 188, 141–154. Setyosari, P. 2017. Menciptakan Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. JINOTEP Jurnal Inovasi Dan Teknologi Pembelajaran Kajian Dan Riset Dalam Teknologi Pembelajaran, 15, 20–30. Solehuddin, M. dkk. 2008. PembaharuanPendidikan TK. Cetakan Ke-5. Jakarta Universitas Terbuka. Talidong, K. J. B., & Toquero, C. M. D. 2020. Philippine Teachers’ Practices to Deal with Anxiety amid COVID-19. Journal of Loss and Trauma, 1–7. Wahyudin, U., & Agustin, M. 2011. Penilaian perkembangan anak usia dini. Bandung Refika Aditama. Warsita, B. 2018. Kecenderungan global dan regional dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan. Jurnal Teknodik, 1019, 069. Wisman, Y. 2017. Komunikasi Efektif Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Nomosleca, 32, 646–654. Yusuf, B. B. 2017. Konsep Dan Indikator Pembelajaran Efektif. Jurnal Kajian Pembelajaran Dan Keilmuan, Vol. 1, pp. 13–20. Retrieved from Zaharah, Z., & Kirilova, G. I. 2020. Impact of Corona Virus Outbreak Towards Teaching and Learning Activities in Indonesia. SALAM Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 73. ... Proses belajar mengajar tentunya menjadi terbatas, awalnya secara tatap muka menjadi secara daring. Hal ini menyebabkan para guru tidak bisa melakukan pembelajaran serta penilaian yang maksimal karena semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan hanya melalui daring dalam jaringan Agustin, 2020;XTT et al., 2020;Yuhenita & Indiati, 2021. Belajar dirumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19 Dewi, 2020;Wardani & Ayriza, 2020. ...... Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memiliki pengaruh besar dalam proses pengajaran dan pembelajaran di masa sekarang ini. Google Form dapat membantu guru ketika melaksanakan tes pembelajaran apalagi di saat pandemi yang semua dilakukan secara daring Agustin, 2020;Arifin & Sukmawidjaya, 2020. Google Form adalah salah satu produk dari banyaknya produk google. ...Ni Kadek Ayu SurianiAde Asih Susiari TantriPandemi covid-19 memberikan dampak pada bidang pendidikan yaitu pembelajaran menjadi daring. Google Form dapat membantu guru ketika melaksanakan tes pembelajaran apalagi di saat pandemi yang semua dilakukan secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan Google Form sebagai alat bantu untuk melaksanakan tes secara daring pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VIII B SMP. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teori dari Sugiyono yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pemanfaatan Google Form sebagai alat bantu untuk melaksanakan tes secara daring pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII B SMP sudah baik. Pandangan siswa dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti juga mendapat respons yang positif dari sebagian besar siswa. Kendala yang dialami dari pemanfaatan Google Form sebagai alat bantu untuk menyebarkan tes secara daring pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII B SMP dibagi menjadi dua yaitu kendala internal dan kendala eksternal.... Various problems also arise in online learning, including difficulty adapting to online learning, lack of student understanding, saturation occurs in online learning, and limited interaction between teachers and students, resulting in decreased student understanding of the material being studied. The results of the research show that teachers experience problems with communication, learning methods, materials, and the high costs of using technology Agustin et al., 2021. Most of students experience technical difficulties and difficulty adapting to online learning. ...Yayan Eryk Setiawan Surahmat SupangkenThe problem that arises from online learning is decreased learning outcomes or low ability in mathematics. This problem can be overcome by looking for various variables in online learning. Researchers suspect that this mathematical disposition influences basic mathematical abilities. Thus, the purpose of this study was to analyze the effect of mathematical disposition on basic mathematical abilities in online learning. This type of research is quantitative research with a comparative causal approach. The sample of this research is 65 prospective mathematics teacher students at the Islamic University of Malang. The research data is in the form of the results of filling out the mathematical disposition questionnaire and the results of working on basic math skills questions. The research instrument consisted of a questionnaire and questions. The questionnaire and questions used have met valid and reliable criteria. The data analysis technique used in this study is a simple correlation and regression analysis with the help of SPSS. The results showed that mathematical disposition self-confidence, creativity, persistence, curiosity, positive values, and respect had a positive effect on basic mathematical abilities by From the research results, it can be concluded that the metaphysical disposition variable is positively correlated with the mathematical basic ability variable. The results of the study also show that mathematical disposition has a positive effect on basic mathematical abilities during online learning. The important mathematical disposition components to pay attention to during online learning are creativity, persistence, curiosity, positive value, and respect for mathematics. These components are the benchmarks for the influence of mathematical disposition on basic mathematical abilities.... Keterampilan literasi digital yang dimiliki setiap guru tidak sama, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk pembelajaran secara daring. Terbatasnya perangkat lunak yang dimiliki guru dan siswa untuk mendukung pembelajaran daring; dan terbatasnya koneksi internet dan ketersidaan paket, sehingga membutuhkan biaya yang besar Agustin, 2020;Nur et al., 2022;Robandi & Mudjiran, 2020. Salah satu yang terdampak dari pandemi Covid-19 dalam bidang pendidikan yakni SMP Negeri 1 Tabanan. ...Ida Ayu Putu Surya Hantari I Wayan RedhanaIda Bagus Jelantik SwastaPembelajaran daring dilaksanakan sebagai langkah tepat untuk dapat mencegah dan menekan penularan virus covid-19, sehingga peserta didik tidak akan ketinggalan pelajaran sebagaimana yang telah direncanakan dalam kurikulum selama satu tahun ajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 oleh guru-guru IPA di sekolah menengah pertama. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru-guru ipa dan guru mata pelajaran lainnya. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang dialami guru dalam penerapan kebijakan pemerintah tentang pembelajaran daring, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yaitu meliputi penerapan pembelajaran daring yang dari kebijakan pemerintah menjadi tantangan bagi guru dalam proses pembelajaran dan dirasa kurang maksimal, platform-platform pendukung pembelajaran daring yang asing bagi guru-guru karena minimnya pengetahuan tentang teknologi, persiapan yang ekstra agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh saat pelaksanaan pembelajaran daring, kouta, jaringan serta alat pendukung yang kurang, evaluasi yang dirasa kurang karena tidak bertatapan langsung membuat guru kesulitan dalam melakukan evaluasi. Adapun kendala-kendala yang dialami dapat menjadi tantangan bagi guru agar lebih meningkatkan lagi pelaksanaan pembelajaran daring serta pembelajaran yang kurang efektif perlu diperbaiki untuk pembelajaran selanjutnya.... Media merupakan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain Astami, 2019;Fitria, 2018. Di dalam proses pembelajaran, media berfungsi sebagai pembawa pesan kepada anak Agustin, 2020;Elya et al., 2019. Salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman seksual pada anak usia dini adalah media pembelajaran buku cerita bergambar. ...Ni Made Risa Arsani ArsaPutu Rahayu UjiantiI Gede AstawanAbstrak Rendahanya pemahaman tentang pendidikan seksual bagi anak usia dini, orang tua semata, lingkungan teman, sekolah, professional, pemerintah, dan komunitas sekitar juga berperan dalam perkembangan pemahaman anak akan organ maupun perilaku seksual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media buku cerita bergambar pemahaman seksual yang layak digunakan sebagai media pembelajaran pada anak kelompok B Taman Kanak-Kanak. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan model ADDIE. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa angket validasi ahli materi dan ahli media. Uji validitas ahli materi dilakukan dengan 1 orang ahli materi dan 1 orang dosen ahli media yang memiliki keahlian di bidangnya. Metode analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media buku cerita bergambar yang dikembangkan layak digunakan. Hasil validasi ahli materi masuk ke dalam kategori layak dengan jumlah rata-rata keseluruhan 4. Hasil validasi ahli media masuk ke dalam kategori sangat layak dengan jumlah rata-rata keseluruhan 4,63. Maka, buku cerita bergambar layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu meningkatkan pemahaman seksual pada anak kelompok B Taman Kanak-Kanak.... Di masa pembelajaran daring yang dialami oleh siswa selama wabah Covid 19, komunikasi antara guru dan siswa agak mengalami kendala. Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang mampu memunculkan berbagai jenis interaksi dalam pembelajaran dengan menggunakan jaringan internet dengan aksebilitas, fleksibilitas, dan konektivitas Agustin, 2020;Hafida, 2020;Sadikin & Hamidah, 2020. Pembelajaran daring yang dilakukan dengan koneksi internet dan bantuan website harus dilakukan secara interaktif agar menciptakan hubungan timbal balik antara guru dan siswa selama pembelajaran Kristiawan et al., 2021;Syarifudin, 2020. ...Meitri RatanaLaurens KalugeTerdapat fenomena kedisiplinan belajar siswa SMP yang diketahui bahwa tingkat kedisiplinan belajar siswa tergolong rendah dan belum semua siswa memiliki sikap disiplin belajar yang baik. Kedisiplinan belajar memungkinkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang memungkinkan untuk mempunyai pengaruh besar adalah peran guru. Adanya peran guru diharapkan mampu untuk mendorong sikap siswa untuk mempunyai kedisiplinan belajar yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kedisiplinan belajar dan peran guru terhadap prestasi belajar matematika dari siswa SMP. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 120 siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan pembuktian hipotesis melalui analisis inferensial regresi ganda termasuk R2, uji t, dan F rasio. Hasil penelitian ditemukan ada pengaruh kedisiplinan belajar sebesar dimana lainnya dipengaruhi oleh faktor yang lain, tetapi tidak ada pengaruh peran guru, juga tidak ada pengaruh interaksi kedisiplinan belajar dan peran guru secara simultan terhadap prestasi belajar matematika. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan refernsi bagi guru agar dapat memperhatikan metode pembelajaran yang tepat untuk mendukung prestasi belajar PurwaningsihM. Safwan MabrurThe aims of this study is to describe that the development of the era which is increasing in this digital era requires parents to pay more attention to the development of their children's personality, especially in the field of education, both formal education and non-formal education from the family, in terms of increasing children's literacy or interest in reading. to books both school lessons and books about knowledge. Introducing children to books even when they are toddlers by reading them is one way for children to love and enjoy reading books. The reality these days is that many children grow and develop b ut don't like reading books. In increasing interest in reading, the active role of parents and the school is required because interest in reading does not grow by itself among children, but must continue to be nurtured and encouraged from the surrounding environment. Some areas have reading rooms to increase people's interest in reading. The purpose of writing this journal is to find out the importance of education through increasing interest in reading in children since they were toddlers so that children love books more and enjoy reading, so that their knowledge increases. The type of research used and carried out in this journal is a descriptive qualitative method. Data collection was carried out through a study of increasing interest in reading in gra de 4 students of the MI school by establishing a reading corner and making it a habit to read books and then summarizing them every 15 minutes every day. Data collection in this journal is taken from various sources both books and scientific data in the form of manuscripts as evidenced by the inclusion of a bibliography. The result of the literature study is that there is a strong correlation between the level of interest in reading from the role of school and parents in IrnaHidjanah HidjanahKondisi pandemic covid-19 telah memaksa guru untuk mengubah moda pembelajaran yang awalnya offline tatap muka menjadi pembelajaran online 10 % atau semi online 69,7%. Namun pembelajaran dengan moda online menemui beberapa kendala seperti permasalahan sinyal 89%, ketiadaan kuota 50%, kesulitan menggunakan smart phone gagap teknologi 45,9%. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan moda daring, sebagian besar guru mengalami kesulitan dalam pelaksanaan tugas pembelajaran, yaitu 42% guru mengalami kesulitan dalam perencanaan pembelajaran, 63% kesulitan dalam melakukan penilaian dan 88,5% kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Namun dalam penggunaan IT terdapat kemajuan, dimana dalam kondisi pandemic ternyata terjadi peningkatan guru yang ikut pelatihan IT sebesar 8%. Hal ini diharapkan akan terus meningkat sehingga kemampuan guru menggunakan IT semakin baik dan mendorong terjadinya transformasi dalam bidang pengajaran terutama dari sisi optimalisasi penggunaan IT untuk menunjang kinerja study aims to determine the academic fraud students committed to doing assignments during the Covid-19 pandemic. This study used a descriptive method with a quantitative approach. Data collection was done by randomly distributing Google Forms to high school students in West Java Province. There were about 540 samples that were successfully captured in this study. The data analysis technique was carried out employing descriptive statistics. The results showed that as many as of students stated that they committed academic fraud in doing the assignments given to them by the teacher. The fraud was done by copying and pasting a friend's assignment from the internet and doing things without obligation. It was done because there was no particular action from the teacher against cheating students. Particular policies need to be made by schools; namely, the teacher instills the values of Honesty and other anti-corruption values in the learning process. Besides that, the use of technology is to determine whether there is an element of plagiarism in student assignments. Parents at home also need to instill anti-corruption values in their children from an early age so that they are familiar with these Rinaldy SaputraLatar belakang dilakukannya penelitian adalah untuk mendalami permasalahan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama pandemi Covid-19 dengan tujuan untuk mengetahui 1 bagaimana implementasi pembelajaran pada masa pandemi Covid-19, dan 2 apa saja hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan melakukan kajian terhadap penelitian terdahulu. Data yang dianalisis dalam penelitian diperoleh melalui halaman Google Scholar dengan kata kunci “Covid-19 dan pendidikan”. Penelusuran pada halaman google scholar merujuk pada 6 jurnal yang memenuhi kriteria penelitian. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya 1 pembelajaran daring merupakan upaya terbaik yang dapat dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 khususnya dibidang pendidikan, 2 Pembelajaran daring dapat dilakukan dengan menggunakan beragam aplikasi berbasis internet seperti WhatsApp Group, Zoom Cloud Meeting, Google Classroom, Google Form, Quipper, e-mail dan lain sebagainya, 3 kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran daring diantaranya masih minimnya sarana dan prasarana penunjang, layanan internet yang tidak stabil, membutuhkan kuota yang cukup besar, belum meratanya sumberdaya manusaia yang menguasai tekhnologi dengan baik, komunikasi dalam proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik, terbatasnya metode pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar, serta minimnya pengawasan terhadap perkembangan peserta KurniatiDina Kusumanita Nur AlfaeniFitri AndrianiArtikel ini bertujuan untuk mengetahui peran apa saja yang dirasakan orang tua selama mendampingi anak di masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan studi kasus melalui wawancara dengan analisis tematik pada 3 Ayah dan 6 Ibu. Hasil menunjukkan bahwa secara umum peran yang muncul adalah sebagai pembimbing, pendidik, penjaga, pengembang dan pengawas. Secara khusus peran yang muncul yaitu menjaga dan memastikan anak untuk menerapkan hidup bersih dan sehat, mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sekolah, melakukan kegiatan bersama selama di rumah, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak, menjalin komunikasi yang intens dengan anak, bermain bersama anak, menjadi role model bagi anak, memberikan pengawasan pada anggota keluarga, menafkahi dan memenuhi kebutuhan keluarga, dan membimbing dan memotivasi anak, memberikan edukasi, memelihara nilai keagamaan, melakukan variasi dan inovasi kegiatan di rumah. Diperlukan panduan bagi orang tua dalam membantu mendampingi kegiatan anak yang berbasis pada kebutuhan anak selama pandemi dan HewiLinda AsnawatiPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pendidik anak usia dini dalam melaksanakan tugas-tugasnya pada masa pandemi coronavirus disease atau covid-19. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk memperoleh pemahaman tentang strategi pendidik anak usia dini dalam mengembangkan kemampuan berfikir logis pada anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan interaktif model dengan langkah-langkah analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ada perubahan strategi pelaksanaan tugas guru PAUD yaitu sebagai perencana dan penilaian hasil pembelajaran sedangkan untuk tugas pelaksana pembelajaran guru PAUD dibantu oleh pendidik di rumah orang tua peserta didik; kedua, strategi pendidik PAUD di rumah dalam mengembangkan kemampuan berfikir logis anak yaitu anak diajak untuk memahami mengapa sekolah di rumah, mengapa keluar rumah harus menggunakan masker, kenapa tidak bisa bermain di luar rumah menggunakan metode dialog percapakan /diskusi dan keteladanan. Rohita RohitaThis research is conducted with the aim to determine the ability of early childhood education teachers to use ICT in the industrial revolution The qualitative method is used with data collection techniques in the form of surveys and data analysis using descriptive statistics. The subjects of the study were 26 early childhood education teachers in South Jakarta and Tangerang city. The results showed that early childhood education teachers are able to utilize information and communication technology for the sake of organizing educational development activities quite well. ICTs are used to find references, examples of learning media, look for examples of activities according to themes and sub themes, as well as preparing learning plans and assessments. Improvements need to be made in an effort to operate the computer to be better because there are still teachers who are awkward in interacting with computers because the ability to operate computers is not optimal and the lack of availability of computers in adequate Qomariah PanjaitanElindra YettiYuliani NuraniPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran digital animasi dan kepercayaan diri terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD di kota Medan dengan sampel 32 anak dalam kelompok eksperimen dan 32 anak dalam kelompok kontrol. Sampel diambil dengan teknik cluster sampling. Data dikumpulkan melalui tes yang telah divalidasi. Teknik analisis data menggunakan uji varians ANAVA dua jalur serta pengujian tukey. Sebelum uji hipotesis dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat interaksi media pembelajaran digital dan kepercayaan diri terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam dengan hasil analisis varians nilai F hitung = 4,97 > F tabel = 3,99 pada taraf signifikan = 0, closures, home quarantine, and social distancing implemented worldwide can cause a sudden anxiety even among teachers. A designed online survey collected data from Filipino teachers’ practices on how they deal with anxiety due to the COVID-19 outbreak. The practices include information seeking, preventive measures, and other coping mechanisms to deal with anxiety during the quarantine period. Results revealed that teachers practice virtual learning, communicate with the professional community, adhere to quarantine requirements, and find purposeful activities to deal with anxiety due to the suspension of national school-related activities in the country brought by the pandemic. Avanti Vera Risti PramudyaniThis study aims to know of understanding of authoritative parenting style and affected the children behaviour while using a gadget. This is qualitative with data collection from an interview, observation, and document. Analysis of the data used by Miles and Huberman. The subject is parent’s and their children lived at Yogyakarta. This result is the parents with authoritative parenting can classify, analyze, comparing, and evaluate their parenting style. With those understanding gives the effect on children when the children used gadget at home such as show discipline and follow the parent's rules; the children have critical thinking and independent using the gadget. Even though authoritative parenting identical with gives freedom, they have to give limit time for children to use a gadget, 6 - 7 hours in a week. Another recommendation does not give the children a gadget even though a gadget is one of the basic need for Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi mendapatkan informasi kendala proses belajar mengajar secara online di rumah akibat dari adanya pandemic COVID-19. Penelitian menggunakan metode studi kasus eksplorasi dan pendekatan penelitiannya menggunakan metode studi kasus kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan informasi kendala dan akibat dari pandemicCOVID-19 terhadap kegiatan proses belajar mengajar di sekolah penelitian ini, responden sebanyak 6 orang guru dan orang tua murid di sebuah sekolah dasar di Tangerang. Untuk tujuan kerahasiaan, responden diberi inisial R1, R2, R3, R4, R5 dan R6. Wawancara semi-terstruktur dilakukan dan daftar pertanyaan disusun untuk wawancara dikembangkan berdasarkan literatur terkait. Responden untuk penelitian ini adalah para guru dan orang tua murid di sebuah sekolah dasar di Tangerang. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat beberapa kendala yang dialami oleh murid, guru dan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar online yaitu penguasaan teknologi masih kurang, penambahan biaya kuota internet, adanya pekerjan tambahan bagi orang tua dalam mendampingi anak belajar, komunikasi dan sosialisasi antar siswa, guru dan orang tua menjadi berkurang dan Jam kerja yang menjadi tidak terbatas bagi guru karena harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua, guru lain, dan kepala sekolah. PENDAHULUAN Pandemi COVID-19 adalah krisis kesehatan yang pertama dan terutama di dunia. Banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi dan universitas. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB menjadi gusar dengan adanya fakta tersebut. Organisasi Internasional yang bermarkas di New York, AS, itu menangkap bahwa pendidikan menjadi salah satu sektor yang begitu terdampak oleh virus corona. Parahnya lagi, hal itu terjadi dalamInosensia Dini PramudianaTheresia Dewi SetyoriniThe efforts to improve the quality of education in Papua is done through education scholarship program, and one of them is by sending senior high school students in Papua to other regions for education. The movement of the students to other regions forces them to do social adjustments. In this situation, each individual often experiences shocks to the new cultures culture shock. This research was conducted to empirically test the relationship of culture shock with social adjustment of Papuan students in Magelang. The hypothesis in this study is that there is a negative relationship between culture shock and the social adjustment of Papuan students who migrated to Magelang. The higher the culture shock is experienced, the lower the social adjustment ability is, and vice versa. The results of this study indicate that the proposed hypothesis is proved, that the culture shock is negatively correlated and very significant to social adjustment. The analysis between the culture shocks and social adjustments shows a strong relationship between the four aspects stress reaction, cognitive fatigue, role shock, and personal shock in culture shock with social adjustment. Among those four aspects, role shock aspect has the highest correlation coefficient. This shows that this aspect is the most closely related to the social adjustment of Papuan students in Magelang, and the least related is the stress reaction. Keywords culture shock, social adjustment, Papuan students Abstrak Papua merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia namun kualitas sumber daya di Papua masih rendah, tercatat Indeks Pembangunan Manusia di Papua tahun 2016 sebesar 57,25. Upaya untuk meningkatkan kulitas pendidikan di Papua dilakukan melalui program besiswa pendidikan, salah satunya dengan mengirim siswa SMA Papua keluar daerahnya untuk menempuh pendidikan. Pada masa ini siswa harus melakukan penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial adalah kemampuan individu untuk berinteraksi secara sehat terhadap situasi sosial yang ada, sehingga mencapai kehidupan sosil yang menyenangkan. Dalam situasi ini, individu dapat mengalami kekagetan terhdap budaya yang baru gegar budaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiric hubungan gegar budaya dengan penyesuaian sosial siswa Papua di Magelang. Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara gegar budaya dengan penyesuaian sosial. Semakin tinggi gegar budaya, semakin rendah penyesuaian sosial, dan sebaliknya. Subyek dari penelitian ini adalah siswa Papua kelas XII dan XII di Magelang. Analisa data yang digunakan adalah uji korelasi Product Moment dengan menggunakan program SPSS Statistical Packages for Social Sciences seri Analisa data menunjukan nilai r = -0,548 dan p = 0,000 pBistari BistariAbstrak Untuk mengkaji keefektifan suatu fokus pembelajaran yang umum dilakukan yakni berupa uji statistik seperti uji beda dengan melihat signifikansi efektifitasnya. Namun demikian, dapat juga dilakukan dengan memperhatikan kualitas pembelajaran yang dilakukan. Suatu penerapan pembelajaran yang memfokuskan pada model, metode, pendekatan, strategi, trik, teknik dan media, dapat dilakukan suatu kajian tentang keefektifan penggunaan salah satu bentuk pengkondisian pembelajaran tersebut. Ada lima indikator pembelajaran efektif, yaitu 1 pengelolaan pelaksanaan pembelajaran, 2 proses komunikatif, 3 respon peserta didik; 4 aktifitas belajar, 5 hasil belajar. Untuk kelima indikator pembelajaran efektif saling terkait dan saling mendukung. Pembelajaran dikatakan efektif bila semua indikator dimaksud mencapai kategori minimal kunci Konsep, Indikator, Pembelajaran EfektifMubiar AgustinHeny Djoehaeni Ryan Dwi PuspitaThis study was aimed at analyzing the typical violence on children, the causes and effects on early childhood development and their implications for parenting program development. This research applied case study methods. This research took place in three ECE Early Childhood Education institutions in Bandung Regency, West Bandung Regency and Bandung City. The participants were seven parents from ECE who sent their children to the ECE institutions. Data were collected through observation, interviews with teachers and managers of early childhood education units. The results showed that the behavior of violence perpetrated by parents to children generally fell into two categories, namely acts of physical violence and verbal violence. In several cases another form of violence happened in the form of neglect. The factors underlying such violence to occur were parental low economic factors, single parent status, lack of knowledge and comprehension about child growth, unstable emotions, and misunderstanding the manner of strict and act of violence. To are the the implement at device solution, some recommendations on parenting program were proposed. The program should take into consideration parental need to understand their children need. Several stages should be conducted and they involve identifying needs, preparing relevant material and implementing the program by involving various stakeholders who are competent in the relevant fields. © 2020, Pacific Early Childhood Education Research Association.
Pendidikandan pelatihan guru PAUD melalui Program Generasi Cerdas Desa (GCD) diselenggarakan di Lombok Barat, NTB, Kamis (19/11/2017) (Dok. Humas Ditjen GTK Kemendikbud) Guru SLB Bontang Punya Harapan Besar untuk Masa Depan Indonesia; Guru Tak Boleh Ketinggalan Zaman; Indonesia Masih Butuh Banyak Guru SMK; Lihat Semua.
Dalam Pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 guru dihadapi oleh suatu kendala atas perubahan dunia pendidikan khususnya pada pendidikan anak usia dini, sehingga dari kendala tersebut guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan guru dalam mengelola pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif dengan subjek yang diteliti adalah guru PAUD. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik Proportional Random Sampling dengan cara perhitungan statistik yaitu dengan menggunakan Rumus Slovin sehingga diperoleh sampel sebesar 179. Data dikumpulkan menggunakan metode non-tes dengan menggunakan angket yang disebar melalui link google form. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan kendala pembelajaran daring yang dihadapi oleh guru PAUD berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi sebesar dan solusi yang digunakan oleh guru PAUD dalam mengatasi kendala tersebut juga berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi sebesar Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu kendala dalam pembelajaran daring diperlukan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang dapat dilihat dari pemberian solusi dalam mengatasi kendala pembelajaran daring. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Volume 9, Nomor 1, Tahun 2021, pp. 23-31 P-ISSN 2613-9669 E-ISSN 2613-9650 Open Access Copyright © Universitas Pendidikan Ganesha. All rights reserved *Corresponding author. E-mail addresses arisintyaip4 A. Sintya Inneke Putri Kemampuan Guru PAUD dalam Mengelola Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 A. Sintya Inneke Putri1* 1 Pendidikan Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia A B S T R A K Dalam Pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 guru dihadapi oleh suatu kendala atas perubahan dunia pendidikan khususnya pada pendidikan anak usia dini, sehingga dari kendala tersebut guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan guru dalam mengelola pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif dengan subjek yang diteliti adalah guru PAUD. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik Proportional Random Sampling dengan cara perhitungan statistik yaitu dengan menggunakan Rumus Slovin sehingga diperoleh sampel sebesar 179. Data dikumpulkan menggunakan metode non-tes dengan menggunakan angket yang disebar melalui link google form. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan kendala pembelajaran daring yang dihadapi oleh guru PAUD berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi sebesar dan solusi yang digunakan oleh guru PAUD dalam mengatasi kendala tersebut juga berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi sebesar Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu kendala dalam pembelajaran daring diperlukan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang dapat dilihat dari pemberian solusi dalam mengatasi kendala pembelajaran daring. A B S T R A C T In online learning during the COVID-19 pandemic, teachers are faced with an obstacle to changes in the world of education, especially in early childhood education, so from these obstacles teachers are required to have the ability to manage learning. This study aims to determine and measure the ability of teachers to manage the implementation of online learning during the covid-19 pandemic. This type of research is a descriptive survey with the subject being studied is PAUD teachers. In taking the sample using the Proportional Random Sampling technique by means of statistical calculations, namely by using the Slovin Formula so that a sample of 179 is obtained. Data were collected using a non-test method using a questionnaire distributed via a google form link. The results of this study indicate that the online learning obstacles faced by PAUD teachers are at the Very High category level of and the solutions used by PAUD teachers in overcoming these obstacles are also at the Very High category level of Thus it can be concluded that an obstacle in online learning requires the ability of teachers to manage learning which can be seen from the provision of solutions in overcoming obstacles in online learning. 1. Pendahuluan Pandemi covid-19 yang telah terjadi di seluruh belahan dunia membawa dampak yang cukup serius, salah satunya bagi Indonesia Asmuni, 2020; Setiawan, 2020. Bukan hanya ekonomi, kesehatan dan keamanan yang terkena dampaknya langsung, namun dunia pendidikan juga terkena dampaknya. Dimana dunia pendidikan di pengaruhi sangat drastis oleh pandemi ini, sehingga guru harus bisa menyesuaikan diri dalam melaksanakan proses pembelajaran Eliningsih, 2021; Lilawati, 2020. Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap guru dalam menggunakan teknologi yang A R T I C L E I N F O Article history Received 22 Januari 2021 Revised 11 Februari 2021 Accepted 06 Maret 2021 Available online 25 April 2021 Kata Kunci Kendala, Kemampuan, Solusi, Pembelajaran Daring Keywords Obstacles, Ability, Solution, Online Learning This is an open access article under the CC BY-SA license. Copyright © Universitas Pendidikan Ganesha. All rights reserved. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 5, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 24 JJPAUD. P-ISSN 2613-9669 E-ISSN 2613-9650 menjadi dasar pengembangan pembelajaran di dunia pendidikan Purwanto, 2020; Siahaan, 2020. Diharapkan pembelajaran daring menjadi solusi utama untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar Fikri, 2021; Yulianingsih et al., 2020. Di Indonesia, semua jenjang pendidikan menghentikan kegiatan pembelajarannya secara tatap muka dan berganti menggunakan sistem daring atau belajar jarak jauh Sari et al., 2020; Wijayanti & Fauziah, 2020. Hal ini menuntut para pendidik untuk memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran daring dengan lebih kreatif sehingga proses pembelajaran tetap berlangsung. Tidak terkecuali pendidik PAUD yang juga harus memiliki kemampuan untuk lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran secara online Rizki Tiara, 2020; Nurdin & Anhusadar, 2020. Pelaksanaan pembelajaran pada PAUD biasanya menggunakan metode yang konvensional dengan bertatap muka yaitu dengan adanya interaksi antara guru dan siswa agar terciptanya suasana yang menyenangkan, namun karena pandemi ini banyak sekali ditemukan kendala oleh guru ataupun siswa itu sendiri Pudyastuti, 2021; Husna, 2021. Pendidikan saat ini diharapkan mampu membekali setiap peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, serta nilai-nilai dan sikap, dimana proses belajar bukan semata-mata mencerminkan knowledge based tapi mencerminkan pilar pendidikan. Pada kenyataanya pembelajaran daring memberikan suatu kendala yang dihadapi guru sebagai pendidik dan pengajar Anugrahana, 2020; Ota et al., 2021; Robandi & Mudjiran, 2020. Pembelajaran yang semula tatap muka, akibat pandemi tersebut berubah dengan banyak dilakukan secara online. Kendala yang paling sering dihadapi oleh guru adalah salah satunya yaitu kemampuan yang sangat terbatas dalam menggunakan teknologi sehingga dalam penyampaian pembelajaran daring dengan menggunakan media pembelajaran sangatlah monoton Adhe, 2018; Pakpahan & Fitriani, 2020. Tidak dapat terbantahkan bahwa peran guru dalam pembelajaran daring memegang posisi yang sangat penting, strategis dan bahkan menjadi kunci untuk mencapai pembelajaran yang bermutu dan efektif. Pembelajaran secara daring juga memanfaatkan perangkat elektronik khususnya internet dalam penyampaian belajar karena pembelajaran daring sepenuhnya bergantung pada akses jaringan internet Ahmad, 2020; Rigianti, 2020. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi di PAUD Kecamatan Denpasar Utara mendapatkan temuan bahwa pada situasi pandemi ini banyak sekali di temukan kendala dalam memberikan pembelajaran secara daring yaitu keterbatasan teknologi dan koneksi internet. Hal ini dikarenakan masih banyak peserta didik yang memiliki latar belakang ekonomi menengah ke bawah, sehingga tidak mampu memiliki fasilitas pendukung berupa teknologi untuk sarana pembelajaran daring. Namun selain masalah tersebut, terdapat kendala eksternal dalam melaksanakan pembelajaran seperti koneksi internet yang tidak stabil Harahap, 2021; Yulistia, 2021. Untuk mewujudkan pembelajaran daring yang efektif diharapkan guru memiliki kemampuan utama dalam pembelajaran, yaitu guru harus menggunakan waktu mengajar secara maksimal, menyampaIkan materi dengan metode yang bervariasi, memantau program dan kemajuan melalui penilaian peserta didik, merancang kegiatan belajar bagi peserta didik untuk menerapkan pengalaman belajar, bersedia mengulang materi ketika anak belum memahaminya, menetapkan target belajar untuk setiap anak. permasalahan dalam penerapannya baik bagi guru, peserta didik, orangtua maupun institusi pendidikan Dewi, 2020; Wahyono et al., 2020. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran merupakan kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup keenam aspek perkembangan aspek kognitif, fisik-motorik, moral-agama, sosial-emosional, bahasa, dan seni, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pembelajaranHapsari et al., 2021. Namun untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kesiapan pendidik, kurikulum yang sesuai, ketersediaan sumber belajar serta jaringan yang stabil sehingga komunikasi antar peserta didik dan pendidik dapat efektif. Pada kenyataanya hal tersebut berimbas kepada siswa yang akan sulit dalam memahami materi karena tidak semudah menangkap pembelajaran secara langsung seperti manakala berada di sekolah dan kemampuan guru dalam menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru, dimana akan berhubungan dengan teknologi dan membutuhkan perencanaan yang tepat sehingga mampu melaksanakan pembelajaran daring yang efektif dan efisien Setyosari, 2017; Taradisa, 2020. Dari pengamatan diatas diketahui bahwa adanya suatu kendala dalam pembelajaran daring akan membuat pembelajaran daring tersebut tidak berjalan dengan efektif karena kendala yang dihadapi bersifat fundamental atau mendasar, maka dari itu kemampuan guru sangat diperlukan untuk mencari solusi dalam pembelajaran daring tersebut supaya bisa berjalan dengan efektif. Harahap, 2021; Fikri, 2021. Solusi yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring tersebut seperti pengadaan pulsa/kuota internet gratis untuk para siswa dan guru, sehingga guru lebih berlatih lagi menggunakan teknologi, dan guru juga dapat mempertimpangkan materi yang diberikan sehingga waktu yang digunakan lebih efisien dan pemanfaatan teknologi yang harus betul-betul dilakukan oleh sekolah untuk menyiasati keadaan yang tak diduga yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar secara daring. Selain itu penguasaan alat Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 9, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 25 A. Sintya Inneke Putri/Kemampuan Guru PAUD dalam Mengelola Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 pembelajaran, materi pembelajaran dan komunikasi yang baik dalam menyampaikan pembelajaran melalui daring juga harus mendukung keberhasilan pembelajaran siswa pada masa pandemi ini Wahyono, 2020; Sudrajat, 2020. Keadaan ini memaksa guru untuk menyiapkan bahan mengajarnya agar bisa dilaksanakan di rumah masing-masing. Sehingga, dipastikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring ini memunculkan kendala yang dirasakan oleh guru PAUD sehingga dibutuhkan adanya solusi dari setiap kendala tersebut agar pelaksanaan pembelajaran daring tetap berjalan dengan lancar. Temuan penelitian sebelumnya mengatakan bahwa solusi yang digunakan adalah guru harus menyiapkan materi pembelajaran semenarik mungkin, seperti penyajian materi dalam slide powerpoint disertai video pembelajaran agar materi lebih hidup dirasakan oleh peserta didik; dalam hal keterbatasan penguasaan IT, guru dapat menggunakan teknologi yang pengoperasiannya lebih sederhana, seperti aplikasi whatsapp Asmuni, 2020. Temuan lain juga menyatakan siswa bisa melaksanakan pembelajaran daring dengan lebih santai, menyenangkan, fleksibel, efisien, singkat, praktis, cepat, tepat, aman, mudah, hemat waktu, dan hemat tenaga penelitian tersebut dikemukakan oleh Wahyono, 2020;Jayawardana, 2020. Keterbaruan dari penelitian ini adalah guru dapat mengetahui cara dalam mengelola pembelajaran daring, yang dimana masih banyak memiliki kekurangan baik bagi pengajar maupun siswa. Kekurangan yang paing menonjol adalah belum terbiasa dengan pembelajaran daring karena guru di Indonesia dirasa terlalu gagap dalam mengoperasikan teknologi untuk melakukan pembelajaran daring. Hal tersebut juga dialami oleh peserta didik yang dimana tidak semua peserta didik bisa menggunakannya terutama untuk tingkat PAUD yang masih minim pengetahuan menggunakan media elektronik. Keterbatasan gadget tidak hanya dialami oleh para guru PAUD saja, melainkan juga dialami oleh para orang tua siswa, mengingat pembelajaran online untuk anak-anak PAUD masih harus didampingi oleh orang tua masing-masing. Pembelajaran online di PAUD tanpa didampingi oleh orang tua, hampir mustahil dilakukan, karena pada dasarnya anak-anak PAUD belum mampu menggunakan gadget tersebut dengan sepenuhnya Taradisa, 2020; Jayawardana, 2020. Tujuan penelitian ini yaitu lebih melihat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang merupakan kesanggupan guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dengan peserta didik agar mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, guru perlu berdiskusi dengan kepala sekolah atau lembaga terkait untuk memecahkan masalah atau hambatan yang ditemui dalam proses kegiatan pembelajaran daring sehingga pelaksaanaan pembelajaran daring selanjutnya dapat berjalan dengan lancar dan materi tersampaikan dengan baik ke masing-masing peserta didik. Dari sekian penelitian yang ada dapat diketahui bahwa pembelajaran daring merupakan solusi alternative dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi covid-19, namun dapat memunculkan sejumlah permasalahan dalam penerapannya baik bagi guru, peserta didik, orangtua maupun institusi pendidikan. 2. Metode Penelitian ini dilakukan pada seluruh guru PAUD diwilayah Denpasar Utara yang terdiri dari 107 PAUD yang terletak di seluruh desa Pemecutan Kaja, Dauh Puri Kaja, Dangin Puri Kauh, Dangin Puri Kaja, Dangin Puri Kangin, Tonja, Peguyangan, Ubung, Ubung Kaja, Peguyangan Kaja, Peguyangan Kangin. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei deskritif. Penelitian survei adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari informasi faktual yang mendetail dengan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dari kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan, dan untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan masalah, sebagai bahan penyusunan rencana dan pengambilan keputusan dimasa mendatang. Selain itu penelitian survei juga merupakan metode pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan wawancara sehingga melibatkan subjek atau responden yang banyak, bisa sebagian, bisa pula seluruh populasi Yatim, 2001; Islamy, 2019 . Populasi dan sampel merupakan komponen yang sangat diperlukan dalam penelitian. Menentukan sebuah populasi dan sempel harus sesuai dengan langkah-langkah yang telah adalah keseluruhan dari objek penelitian berupa kumpulan atau merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek penelitian yang ada dalam wilayah penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan Kusmanto, 2014; Sugiyono, 2018. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti yang memiliki kuantitas dan karakteristik kriteria tententu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru PAUD di Kecamatan Denpasar Utara yang terdiri dari 322 guru PAUD berdasarkan pada Data Pokok Pendidikan Dapodik Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2021. Setelah mengetahui populasi yang ada di PAUD wilayah Denpasar Utara selanjutnya adalah menentukan sampel penelitian. Bahwa sampel merupakan bagian dari karakteristik yang dimiliki sebuah Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 5, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 26 JJPAUD. P-ISSN 2613-9669 E-ISSN 2613-9650 populasi yang dikemukakan oleh. Dalam penelitian ini, sampel diambil menggunakan teknik ”Proportional Random Sampling” yang dimana pengambilan sampel ini dilakukan secara proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau wilayah. Penentuan sampel dapat dilakukan dengan cara perhitungan statistik yaitu dengan menggunakan Rumus Slovin Sugiyono, 2017; Arikunto, 2010. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat presisi 5% maka di peroleh angka n sebesar 179 data sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian di PAUD wilayah Denpasar Utara menggunakan metode penelitian non tes. Metode non tes merupakan cara pengumpulan data yang tidak bersifat mengukur dan tidak diperoleh angka-angka sebagai hasil pengukuran, contohnya seperti wawancara, observasi, angket/kuesioner. Kuesioner merupakan cara memperoleh atau mengumpulkan data dengan mengirimkan suatu daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden/subjek Marhaeni, 2012; Agung, 2014. Dalam penelitian ini, angket atau kuesioner akan diberikan kepada guru PAUD di Kecamatan Denpasar Utara melalui link google form untuk mengetahui kendala yang dihadapi serta solusi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran daring pada masa covid-19. Kisi-kisi kuesioner ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Kisi-Kisi Kuesioner Kendala dan Solusi Pembelajaran Daring Kendala guru dalam pembelajaran daring Persiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring Kelengkapan sarana dan pra-sarana penunjang Kelancaran komunikasi dengan anak dan orang tua Penentuan metode pembelajaran Pemilihan materi pembelajaran yang tepat penentuan evaluasi pembelajaran daring Solusi dalam mengatasi kendala pembelajaran daring Penyiapan pembelajaran yang tepat Kolaborasi tindakan bimbingan antara guru dengan guru dan guru dengan orang tua Kelengkapan sarana dan pra-sarana penunjang pemelajaran Untuk mendapatkan data yang baik perlu dilakukanya beberapa uji instrumen, uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas konstruk yang diuji oleh judges untuk mengetahui kelayakan instrument bedasarkan kesesuaian antara grand theory, kisi-kisi terhadap butir pernyataan. Serta dengan uji validitas butir yang memperoleh data bahwa 30 butir memiliki nilai pearson correlation > 0,146 nilai r tabel untuk N = 179 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir valid. Data yang telah diperoleh kemudian di analisa, dengan menggunakan pengantar statistika deksriptif yang diperoleh dari hasil data kuantitatif. 3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dengan memberikan angket kepada guru PAUD wilayah Denpasar Utara diperoleh dari jawaban kuesioner dengan total 30 butir pernyataan yang berkaitan dengan kendala dan solusi pembelajaran daring. Setiap aspek masing-masing memiliki 15 pernyataan yang saling berhubungan. Untuk kendala pembelajaran daring skor tertinggi sebesar 60, skor terendah sebesar 42, rata-rata sebesar median sebesar 53, dan modus sebesar 53. Sedangkan pada solusi pembelajaran daring memiliki skor tertinggi sebesar 60, skor terendah sebesar 43, rata -rata sebesar mediasn sebesar 54, dan modus sebesar 54. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuesioner dengan total 30 butir pernyataan yang berkaitan dengan kendala dan solusi pembelajaran daring. Sesuai rekapitulasi hasil perhitungan, maka selanjutnya dilakukan analisis data terkait persepsi terhadap kendala dalam pembelajaran daring. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 9, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 27 A. Sintya Inneke Putri/Kemampuan Guru PAUD dalam Mengelola Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 Data responden pada aspek kendala pembelajaran daring adalah data primer yang diperoleh dari skor total kuesioner. Pada aspek kendala pembelajaran daring terdiri dari 15 butir pernyataan yang sudah diisi oleh respoden. Dinyatakan bahwa data kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring paling banyak berada pada rentang skor 53-55 dengan presentase skor aspek kendala pembelajaran daring paling banyak adalah sebanyak dari jumlah sampel sebanyak 179 orang. Perolehan skor kendala pembelajaran daring dikategorikan menggunakan distribusi frekuensi kecenderungan aspek kendala yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang dapat diidentifikasikan menggunakan nilai mean dan standar deviasi. Mengenai pengkategorian distribusi frekuensi aspek kendala yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring dapat dicari dengan menentukan batas interval setiap kategori. Kategori ditentukan dengan skala angka pada interval. Skala angka didapat dari hasil perkalian standar deviasi dengan koefisien tertentu. Koefisien tersebut adalah dan Selanjutnya dilakukan penjumlahan/pengurangan dengan mean sesaui dengan kategori pada setiap kelas interval, sehingga didapatkan frekuensi yang paling banyak terdapat pada interval 48 ke atas dengan frekuensi absolut 171 dan dengan presentase Persentase nilai setiap butir pernyataan aspek kendala dalam pembelajaran daring, dapat diidentifikasi bahwa persentase paling besar dalam kendala yang dihadapi guru-guru PAUD di Kecamatan Denpasar adalah kendala dalam penyusunan rencana pembelajaran daring dengan persentase sebesar Selanjutnya dilakukan analisis data untuk solusi dalam pembelajaran daring, dari data aspek solusi pembelajaran daring inilah dapat diketahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sehingga adanya kendala pembelajaran daring tidak menghalangi guru untuk memberikan pendidikan pada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dinyatakan bahwa data solusi yang digunakan guru dalam mengatasi kendala pelaksanaan pembelajaran daring paling banyak berada pada rentang skor 53-54. Dengan dijabarkan lebih rinci menggunakan grafik atau diagram lingkaran dengan presentase skor aspek solusi pembelajaran daring paling banyak adalah sebanyak dari jumlah sampel sebanyak 179 orang. Perolehan skor solusi pembelajaran daring dikategorikan menggunakan distribusi frekuensi kecenderungan aspek solusi yang digunakan oleh guru dalam mengatasi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang dapat diidentifikasikan menggunakan nilai mean dan standar deviasi. mengenai pengkategorian distribusi frekuensi aspek solusi yang digunakan oleh guru dalam mengatasi kendala pelaksanaan pembelajaran daring dapat dicari dengan menentukan batas interval setiap kategori. Kategori ditentukan dengan skala angka pada interval. Skala angka didapat dari hasil perkalian standar deviasi dengan koefisien tertentu. Koefisien tersebut adalah dan Selanjutnya dilakukan penjumlahan/pengurangan dengan mean sesaui dengan kategori pada setiap kelas interval. Distribusi frekuensi kecenderungan aspek solusi dalam pembelajaran daring di Kecamatan Denpasar Utara, maka didapatkan frekuensi yang paling banyak terdapat pada interval 48 ke atas dengan frekuensi absolut 174 dan dengan presentase Serta dari data tersebut diketahui bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 masuk ke dalam kategori Sangat Tinggi. Persentase nilai setiap butir pernyataan pada aspek solusi pembelajaran daring, teridentifikasi bahwa dua pernyataan solusi sama-sama memiliki persentase paling besar yaitu Pernyataan solusi yang pertama yaitu mengadakan kuota gratis untuk mengatasi kendala dalam keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet. Sedangkan pernyataan solusi yang kedua yaitu mengajak orang tua untuk saling terbuka tentang perkembangan anak sehingga komunikasi berjalan dua arah untuk kendala tentang orang tua yang tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi tentang kegiatan dan keadaan anak selama belajar di rumah. Hasil dari penelitian mengenai identifikasi kendala dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 di Kecamatan Denpasar Utara yang dibagi menjadi 2 aspek penelitian yaitu aspek kendala pembelajaran daring dan aspek solusi pembelajaran daring telah memberikan jawaban atas masalah dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka didapatkan kendala pembelajaran daring yang dihadapi oleh guru PAUD berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi, Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring diantaranya yaitu kendala dalam menyusun rencana pembelajaran daring memiliki persentase sebesar kendala dalam memperoleh pedoman pembelajaran daring memiliki persentase sebesar kendala dalam memiliki alat mengajar seperti gadget/gawai/laptop memiliki persentase sebesar kendala dalam menggunakan media untuk mengajar daring memiliki persentase sebesar kendala karena keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet memiliki persentase sebesar terkendala jaringan/akses internet memiliki persentase sebesar sulit berkomunikasi dengan orangtua karena terkendala alat komunikasi memiliki persentase sebesar orang tua tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi tentang kegiatan anak di rumah memiliki persentase sebesar kesulitan dalam membangkitkan semangat belajar anak memiliki persentase sebesar bingung menentukan metode mengajar yang tepat & relvan memiliki persentase sebesar Sehingga dapat disimpulkan bahwa kendala yang paling banyak dialami oleh guru-guru PAUD dalam pelaksanaan Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 5, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 28 JJPAUD. P-ISSN 2613-9669 E-ISSN 2613-9650 pembelajaran daring ini adalah kendala dalam menyusun rencana pembelajaran daring dengan persentase sebesar Sedangkan solusi yang digunakan oleh guru PAUD dalam mengatasi kendala tersebut juga berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi. Maka, solusi yang dijadikan cara penyelesaian masalah atau kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring diantaranya membuat rancangan pembelajaran yang sederhana dengan memaksimalkan sumber daya yang ada dalam mengatasi kendala menyusun rencana pembelajaran memiliki persentase sebesar menyederhanakan kegiatan agar sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Kemdikbud pada masa pandemi dalam mengatasi kendala memperoleh pedoman pembelajaran daring untuk PAUD memiliki persentase sebesar mempersilahkan orang tua datang ke sekolah seminggu sekali untuk mengumpulkan dan mengambil tugas anak dalam mengatasi kendala untuk memiliki alat mengajar seperti gadget/gawai memiliki persentase sebesar mengikuti pelatihan online seperti Webinar melalui Zoom/Google Meet dalam mengatasi kendala menggunakan media untuk mengajar daring memiliki persentase sebesar megadakan kuota gratis menggunakan dana BOS/BOP dalam mengatasi kendala keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet memiliki persentase sebesar memberikan tenggang waktu yang cukup dalam mengirimkan tugas agar tidak tergesa-gesa dalam mengatasi kendala jaringan / akses internet memiliki persentase sebesar guru melakukan kunjungan langsung dengan orang tua dalam mengatasi kendala Sulit berkomunikasi dengan orangtua memiliki persentase sebesar mengajak orang tua untuk saling terbuka tentang perkembangan anak sehingga komunikasi berjalan dua arah dalam mengatasi kendala Orang tua yang tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi tentang kegiatan anak di rumah memiliki persentase sebesar rutin memberikan hadiah atau reward pada hasil kegiatan anak dalam mengatasi kendala membangkitkan semangat belajar anak memiliki persentase sebesar saling bertukar infromasi dengan sesama guru mengenai pemilihan metode mengajar dalam mengatasi kendala kesulitan menentukan metode mengajar yang tepat dan relvan memiliki persentase sebesar Maka, dapat disimpulkan bahwa solusi yang paling sering digunakan adalah solusi mengadakan kuota gratis untuk mengatasi kendala dalam keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet dan solusi mengajak orang tua untuk saling terbuka tentang perkembangan anak sehingga komunikasi berjalan dua arah untuk kendala tentang orang tua yang tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi tentang kegiatan dan keadaan anak selama belajar di rumah yang sama-sama memiliki persentase sebsar Berdasarkan hasil perhitungan diatas menandakan bahwa pada masa pandemi covid-19 banyak ditemukan kendala dalam pembelajaran daring yaitu ketidakmampuan guru dalam beradaptasi dalam pelaksanaan pembelajaran daring seperti masih menggunakan gaya mengajar yang biasa dengan media pembelajaran daring yang baru dan tidak berusaha mengembangkan kemampuan pedagogi untuk mampu menggunakan teknologi. Pelaksanaan pembelajaran daring mengakibatkan peran guru dalam proses pembelajaran tidak terlaksana secara maksimal. Selain guru, orang tua juga mengalami kendala yaitu kurangnya pemahaman materi oleh orang tua dan sarana prasarana yang kurang memadai. Meskipun demikian pembelajaran daring harus tetap dilaksanakan Husna, 2021; Robandi & Mudjiran, 2020. Kendala mengajar yang dialami guru PAUD pada masa pandemi covid 19 yang mencakup empat indikator yaitu indikator kendala komunikasi, indikator kendala metode pembelajaran, indikator kendala materi, dan indikator kendala biaya serta penggunaan teknologi Agustin, 2020. Pelaksanaan pembelajaran daring memiliki tantangan/kendala, baik dari aspek sumber daya manusia, sarana-prasarana, dan teknis implementasi Wahyono, 2020. Keterbatasan kuota internet atau paket internet yang menjadi penghubung dalam pembelajaran daring juga ikut serta dalam suatu kendala. Hal tersebut mengakibatkan keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran juga tidak mencapai 100% dalam pembelajaran daring, karena beberapa peserta didik bahkan ada yang tidak mengikuti pembelajaran sama sekali dari awal hingga akhir, sehingga guru merasa bingung dalam proses penilaian peserta didik tersebut. Terutama penerapan pembelajran daring di daerah pelosok dengan teknologi dan jaringan internet yang masih terbatas Putria, 2020; Wahyono, 2020. Namun ada beberapa penelitian mengatakan bahwa pembelajaran daring memberikan metode pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan adanya kegiatan belajar mandiri Adhe, 2018. Kemampuan Guru dalam memberi solusi menjadi penentu utama keberhasilan proses pembelajaran, yang dimana guru harus berusaha sedemikian mungkin agar kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan berhasil. Maka dari itu, seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar dapat melaksanakan tugasnya secara profesional. Diantaranya, guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi. Guru sebagai tenaga pendidik juga harus memiliki kemampuan teknologi dengan model pembelajaran jarak jauh atau daring agar materi pelajaran tersampaikan dengan baik, seperti penggunaan platform Whatsapp sehingga tidak ada lagi kendala yang Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 9, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 29 A. Sintya Inneke Putri/Kemampuan Guru PAUD dalam Mengelola Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 dialami oleh guru Basar, 2021; Husna, 2021. Pelaksanaan pembelajaran daring melalui media group WhatsApp membuat siswa merasa lebif efektif dan nyaman dalam pembelajaran daring Setyosari, 2017; Nengrum, 2021. Kelebihan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan guru PAUD dalam mengelelola pembelajaran pada masa pandemi covid-19 di Kecamatan Denpasar Utara. Selain itu membahas mengenai kendala yang dihadapi oleh guru-guru serta solusi yang digunakan untuk mengatasi kendala pembelajaran sehingga guru-guru PAUD dapat mengelola pembelajaran daring dengan baik, setiap permasalahan yang dihadapi bisa diselesaikan dengan menghadirkan beragam solusi dari para guru sehingga pembelajaran di masa pandemi covid-19 tetap berlangsung, yang penting anak tetap belajar dan terus belajar meskipun belajar jarak jauh. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada guru, orang tua dan murid agar dapat betul-betul siap dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Dan guru dapat mempersiapkan segala sesuatu yang dirasa dapat menunjang kegiatan pembelajaran daring dapat terlaksana sehingga peserta didik tetap mendapatkan haknya dalam pendidikan. Kajian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi guru dan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran daring dan bagi orang tua dalam mendukung pembelajaran daring, serta pembelajaran daring di saat pandemi covid-19 hendaknya guru mencari solusi yang inovatif dan berpikir secara kreatif agar proses pembelajaran di sekolah tetap berjalan walaupun tidak dapat bertatap muka langsung. 4. Simpulan Pelaksanaan pembelajaran daring yang merupakan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19 memiliki beragam problematika yang dialami guru, peserta didik, dan orangtua. Sehingga perubahan pada cara pelaksanaan pembelajaran yang terjadi mengakibatkan inovasi pembelajaran daring yang selama ini dilakukan oleh lembaga pendidikan, termasuk pendidikan anak usia dini. Guru harus memiliki kemampuan untuk siap dalam melaksanakan pembelajaran daring, kesiapan guru dalam pembelajaran daring ini akan mempertahankan tujuan dan kualitas pembelajaran. Beragam permasalahan tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan kompetensi penguasaan IT. Daftar Rujukan Adhe, K. R. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Daring Matakuliah Kajian PAUD di Jurusan PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Journal of Early Childhood Care and Education, 11, 26–31. Agung, A. A. G. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Aditya Media Publishing. Agustin, M. 2020. Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 334–345. Ahmad. 2020. Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pembelajaran Jarak Jauh Melalui Pendampingan Sistem Daring, Luring, atau Kombinasi pada Masa New Normal Covid 19. Jurnal Paedagogy, 74, 258–264. Anugrahana, A. 2020. Hambatan , Solusi dan Harapan Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. Scholaria Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 103, 282–289. Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta. Asmuni, A. 2020. Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi Pemecahannya. Jurnal Paedagogy, 74, 281. Basar, A. M. 2021. Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19. Edunesia Jurnal Ilmiah Pendidikan, 21, 208–218. Dewi, W. A. F. 2020. Dampak COVID-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 21, 55–61. Eliningsih. 2021. Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Manajemen Pengelolaan Kelas Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Supervisi Klinis. Journal Nuansa Akademik, 61, 25–36. Fikri, M. 2021. Kendala Dalam Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19 Sebuah Kajian Kritis. Jurnal Education and Development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan, 91, 145–148. Hapsari, F., Desnaranti, L., & Wahyuni, S. 2021. Peran Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa selama Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh. Research and Development Journal of Education, 71, 193. Harahap, S. A. 2021. Problematika Pembelajaran Daring dan Luring Anak Usia Dini bagi Guru dan Orang Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 5, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 30 JJPAUD. P-ISSN 2613-9669 E-ISSN 2613-9650 tua di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1825–1836. Husna, R. 2021. Identifikasi Kesulitan Guru Matematika Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. 72, 428–436. Islamy, I. 2019. Penelitian Survei dalam Pembelajaran & Pengajaran Bahasa Inggris. Pasca Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, August, 1–9. Jayawardana, H. B. . 2020. Identifikasi Kesulitan Guru Paud Di Masa Pandemi Covid-19 Dan Solusinya. PAUDIA Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 92, 40–50. Kusmanto, H. 2014. Pengaruh Berpikir Kristis Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Studi Kasus Di Kelas VII SMP Wahid Hasyim Moga. Eduma Mathematics Education Learning and Teaching, 31. Lilawati, A. 2020. Peran Orang Tua dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran di Rumah pada Masa Pandemi. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 549. Marhaeni. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Universitas Pendidikan Ganesha. Nengrum, T. A. 2021. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Luring dan Daring dalam Pencapaian Kompetensi Dasar Kurikulum Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah 2 Kabupaten Gorontalo. Jurnal Pendidikan, 301, 1–12. Nurdin, N., & Anhusadar, L. 2020. Efektivitas Pembelajaran Online Pendidik PAUD di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 686–697. Ota, M. K., Djou, A. M. G., & Numbah, F. F. 2021. Problematika Pembelajaran Daring Siswa Kelas Vii Smpn. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 21, 74–81. Pakpahan, R., & Fitriani, Y. 2020. Analisa Pemafaatan Teknologi Informasi Dalam Pemeblajaran Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19. JISAMAR Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Researh, 42, 30–36. Pudyastuti, A. T. 2021. Efektivitas Pembelajaran E-Learning pada Guru PAUD Selama Pandemic Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1667–1675. Purwanto, A. 2020. Studi eksplorasi Dampak WFH Terhadap Kinerja Guru. Journal of Education, Psychology and Counseling, 21, 92–100. Putria, H. 2020. Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan DARING Masa Pandemi COVID-19 pada Guru Sekolah Dasar. Jurnal BASICEDU, 44, 861–872. Rigianti, H. 2020. Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Ke SD-An, 72, 1–9. Rizki Tiara, D. 2020. Mengukur Kesiapan Guru Sebagai Dasar Pembelajaran Daring Di Lembaga PAUD. Jurnal Golden Age, 402, 362–368. Robandi, D., & Mudjiran, M. 2020. Dampak Pembelajaran Dari Masa Pandemi Covid-19 terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP di Kota Bukittinggi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 43, 3498–3502. Sari, W., Rifki, A. M., & Karmila, M. 2020. Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Darurat Covid 19. Jurnal MAPPESONA, 1, 12. Setiawan, W. & D. Y. 2020. Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Kegiatan Pembelajaran Online di STMIK Komputama Majenang. Teknologi Dan Bisnis, 22, 16–25. Setyosari, P. 2017. Menciptakan Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. JINOTEP, 11, 20–30. Siahaan, M. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan. Jurnal Kajian Ilmiah, 11, 73–80. Sudrajat, J. 2020. Kompetensi Guru Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Riset Ekonomi Dan Bisnis, 132, 100. Sugiyono. 2017. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Sugiyono. 2018. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Taradisa, N. 2020. Kendala Yang Dihadapi Guru Mengajar Daring Pada Masa Pandemi COvid 19 MIN 5 Banda Aceh. UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 11, 23–33. Wahyono, P. 2020. Guru profesional di masa pandemi COVID-19 Review implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring. Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 11, 51–65. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 9, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 31 A. Sintya Inneke Putri/Kemampuan Guru PAUD dalam Mengelola Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 Wahyono, P., Husamah, H., & Budi, A. S. 2020. Guru profesional di masa pandemi COVID-19 Review implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring. Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 11, 51–65. Wijayanti, R. M., & Fauziah, P. Y. 2020. Perspektif dan Peran Orangtua dalam Program PJJ Masa Pandemi Covid-19 di PAUD. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1304–1312. Yatim, R. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho, R., & Mustakim, M. 2020. Keterlibatan Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1138–1150. Yulistia, A. 2021. LMS VCLASS Unila Solusi untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi. Institutional Respository, 11, 153–159. ... Pendidikan anak usia dini merupakan dasar untuk pembentukan kepribadian dengan memegang pranan penting dan akan menentukan perkembangan anak pada masa yang akan datang Hewi & Saleh, 2020;Wijayanti & Fauziah, 2020;Yuniarni, 2016. Untuk memaksimalkan tahap perkembangan anak maka dibentuklah instansi Pendidikan Anak Usia Dini PAUD sebagai upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut Latief, 2020;Putri, 2021. ...... Gangguan tersebut dapat berupa kesulitan mendengarkan; berpikir; berbicara; membaca; menulis; mengeja dan berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi seperti gangguan perseptual; luka pada otak; disleksia dan afasia perkembangan Latief, 2020;Putri, 2021. Sejalan dengan hal tersebut guru dituntut untuk kreatif dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar, bukan hanya sekedar pembelajaran yang biasa-biasa saja, guru harus dapat melakukan pembelajaran remedial menulis anak untuk membantu mengembangkan kemampuan menulis awal tersebut Fitriani & Adawiyah, 2018;Mulyati, 2019. ...Komang Inten SanjiwaniDidith Pramunditya AmbaraPenelitian ini bertujuan untuk menggali dan mendeskripsikan kesulitan yang dihadapi oleh KAS, KA dan AAL pada saat menulis awal. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus yang mengutamakan pengumpulan data dengan observasi dan wawancara dan dokumentasi. Subjek yang dipilih sebanyak tiga orang melalui pengamatan dan observasi dengan kriteria 1 Anak kelompok B yang berusia 6 tahun , 2 mengalami kesulitan dalam menulis awal 3 mengalami keterlambatan perkembangan motorik, serta 3 orang tua siswa, guru serta kepala sekolah yang diwawancarai. Dari hasil penelitian, menunjukan bahwa KAS, KA dan AAL mengalami kesulitan menulis awal berupa kesulitan menyalin, menebalkan, menjiplak dan melengkapi huruf, kata, angka, gambar atau simbol; kesulitan memahami perintah; mewarnai dan mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi pada saat menulis. Kesulitan tersebut disebabkan kaena belum berkembangnya motorik halus dengan optimal. Hal tersebut mengakibatkan kemampuan kognitf, bahasa, sosial & emosional dan psikomotoriknya belum berkembang dengan optimal. Bentuk latihan yang telah diberikan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan menulis awal KAS, KA dan AAL, seperti memegang secara langsung tangan KAS, KA dan AAL, aktivitas menggunakan papan tulis; pemberian tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru dapat merancang program khusus dan melakukan pembelajaran remediadi bagi anak yang belum mencapai ketuntasan belajar.... Pada saat ini Pandemi covid-19 yang telah terjadi di seluruh belahan dunia membawa dampak yang cukup serius, salah satunya bagi Indonesia Putri, 2021. Dampak dari pandemi ini secara umum telah menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dari berbagai bidang kehidupan. ...Siti Chusnul Chotimah Harun HarunPenggunaan gadget yang berlebihan pada anak harus dihindari agar perkembangan mereka tidak terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mitigasi resiko peggunaan gaget melalui pendampingan orang tua pada masa pandemic covid-19. Merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak rentang usia 4-6 tahun yang ditentukan dengan teknik purposive random sampling. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara. Data kualitatif yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mitigasi resiko penggunaan gadget pada anak pada masa pendemi covid-19 dapat diupayakan melalui pendampingan orang tua. Adapun strategi yang digunakan orang tua adalah pengelolaan waktu penggunaan gadget, penggunaan aplikasi google family link, mendampingi anak saat menggunakan gadget, mengaktifkan restricted mode, pemberian sanksi dan komunikasi interpersonal. Dengan menggunakan strategi tersebut terbukti mampu mengurangi resiko dan dampak buruk penggunaan gadget pada anak. Penelitian ini diharapkan mampu mengeksplorasi mitigasi resiko gadget melalui pendampingan orang tua pada masa pandemi Covid-19 sehingga penelitian ini mampu berkontribusi terhadap penelitian selanjutnyaImron FauziPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain inovasi menggunakan aplikasi Kahoot, penerapan aplikasi Kahoot dan juga hambatan hambatan yang di alami dalam evaluasi menggunakan aplikasi Kahoot. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif Studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Probolinggo yang terletak di Jalan Raya Karanggeger Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis yang digunakan kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan desain inovasi evaluasi pembelajaran SKI terbagi menjadi tiga tahap yaitu pengembangan indikator dan kisi kisi soal-soal dilihat dari KD materi terlebih dahulu, selanjutnya setelah selesai menjadi soal tinggal tahap memasukkan soal kedalam aplikasi Kahoot. Penerapan evaluasi pembelajaran dilakukan dengan 3 langkah yaitu kegiatan pembuka dibuka dengan salam dan doa bersama, kemudian kegiatan inti mulai melakukan evaluasi pembelajaran menggunakan aplikasi Kahoot, dan ditutup dengan doa bersama pada kegiatan penutup. Hambatan evaluasi pembelajaran terdiri dari 4 hambatan yaitu hambatan yang dialami oleh guru berupa membutuhkan waktu lama dalam pembuatan soal dan banyak guru yang tidak bisa mengoprasikan aplikasi, hambatan yang dialami oleh siswa seringnya siswa lupa membawa handphone, hambatan dalam sarana dan prasarana yaitu kurangnya fasilitas di beberapa kelas dan yang terakhir hambatan dalam jaringan yaitu jaringan sering KurniasihAnak usia dini membutuhkan lingkungan sekolah untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan. Peran pendidik sangat memengaruhi kemampuan membaca anak sehingga perlu meningkatkan kompetensi pendidik. Kompetensi pendidik dalam merancang media pembelajaran harus disesuaikan dengan kemajuan teknologi dan kondisi di sekolah. Media pembelajaran saat pandemik mewajibkan pendidik agar tetap membuat media pembelajaran yang inovatif guna dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan kemampuan membaca anak melalui media video, dan menggambarkan faktor pendukung dan penghambat kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, berlokasikan di kelompok B TK Insan Cemerlang Lampung. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data digunakan triangulasi, dalam menganalisis data menggunakan reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan membaca anak masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik. Kompetensi pendidik sangat memiliki peran dalam membuat media pembelajaran. Pendidik membuat video menarik yang membuat peserta didik senang untuk melihat video saat pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya kerjasama antara orangtua peserta didik, kadang orangtua tidak mengikut sertakan peserta didik dalam pembelajaran. Implikasi penelitian ini yaitu pembelajaran Inovatif Dengan Media Video Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan. Kata Kunci Pembelajaran; Inovasi; Video; Anak Usia Dini; Membaca Anak usia dini membutuhkan lingkungan sekolah untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan. Peran pendidik sangat memengaruhi kemampuan membaca anak sehingga perlu meningkatkan kompetensi pendidik. Kompetensi pendidik dalam merancang media pembelajaran harus disesuaikan dengan kemajuan teknologi dan kondisi di sekolah. Media pembelajaran saat pandemik mewajibkan pendidik agar tetap membuat media pembelajaran yang inovatif guna dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan kemampuan membaca anak melalui media video, dan menggambarkan faktor pendukung dan penghambat kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, berlokasikan di kelompok B TK Insan Cemerlang Lampung. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data digunakan triangulasi, dalam menganalisis data menggunakan reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan membaca anak masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik. Kompetensi pendidik sangat memiliki peran dalam membuat media pembelajaran. Pendidik membuat video menarik yang membuat peserta didik senang untuk melihat video saat pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya kerjasama antara orangtua peserta didik, kadang orangtua tidak mengikut sertakan peserta didik dalam pembelajaran. Implikasi penelitian ini yaitu pembelajaran Inovatif Dengan Media Video Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan. Kata Kunci Pembelajaran; Inovasi; Video; Anak Usia Dini; MembacaReview literatur atau literatur review atau tinjauan pustaka merupakan salah satu bagian dari laporan penelitian skripsi, tesis dan disertasi bahkan juga disajikan pada penulisan karya tulis ilmiah maupun laporan akademik lainnya. Fokus kajian pada Bab 6 adalah literatur review dan hipotesis penelitian. Literatur review digunakan untuk memahami secara meluas secara teoritis, konsep, implementasi atau terapan dari suatu topik penelitian baru, trend topik penelitian, dan state-of-the-art. Sedangkan hipotesis penelitian dipahami sebagai proposisi yang menyatakan beberapa fakta terdapat hubungan tertentu. Era sekarang, review literatur dimudahkan dengan penggunaan peran teknologi dan sumber yang tersedia lebih luas dibandingkan kondisi dahulu terbatas pada sumber rujukan dan untuk mendapatkan informasi berkumpul disalah satu tempat yaitu perpustakaan sebagai gudang ilmu. Namun perubahan telah terjadi, semua dapat dilakukan secara cepat dengan peran Mia WijayantiPuji Yanti FauziahProgram Pembelajaran Jarak Jauh PJJ dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Tujuan penelitian untuk mengetahui program PJJ dari perspektif orangtua dan peran orangtua di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif, data diperoleh melalui angket terbuka dan tertutup, subjek dari penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak berusia 3-6 tahun. Hasil penelitian mengungkapkan program PJJ dari perspektif orangtua dan peran orangtua dalamnya. Adapun peran orangtua berdasarkan hasil penelitian yakni; pengganti guru di sekolah edukator, memberikan fasilitas yang mendukung dan memberi motivasi belajar. Penelitian juga mengungkapkan kelebihan dan kekurangan dalam PJJ, dari program ini orangtua merasa lebih erat hubungannya dengan anak, namun ada kesulitan yang dirasakan orangtua pada program PJJ, yakni; sinyal, pekerjaan, waktu untuk menemani anak belajar, metode pembelajaran, fokus anak untuk belajar, bahan-bahan yang sulit dicari, pengumpulan tugas dalam bentuk video, orangtua kurang faham IT, mengatur emosi anak ketika belajar, finansial, anak hanya nurut kepada guru. Aruming TiasC. Asri BudiningsihPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pembelajaran e-learning pada guru PAUD selama pandemic Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian berjumlah 40 orang guru PAUD. Penelitian ini dilakukan selama 5 minggu. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pretest, posttest dan angket. Teknik analisis data menggunakan uji Paired T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran E-Learning yang di lakukan oleh guru PAUD selama pandemic Covid-19 tidak efektif karena banyaknya guru mengalami kendala dalam segi pelaksanaan dan segi Anum HarahapDimyati Dimyati Edi PurwantaSalah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan menerapkan sistem pembelajaran yang tepat, akan tetapi di masa pandemic covid-19 memiliki problematika yang dihadapi guru dan orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini PAUD yang dihadapi guru dan orangtua masa pandemi covid 19. Menggunakan Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan google form, untuk analisis data menggunakan trianggulasi metode, antar peneliti, sumber data dan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat problematika dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu dalam jaringan Daring dan luar jaringan Luring. Sarana dan prasarana, pembagiann waktu dan penguasaan aplikasi menjadi problem utama dalam pelaksanaan pembelajaran pada PAUDMaria Kristina OtaAna Maria Gadi DjouFilzah Farid NumbaThe pandemic of covid 19 had big effects in educational field. The transition of learning process from face to face into online had many obstacles. Teachers, students and parents had their own problems to face it. Parents had to provide facilities to their child during online learning process but their economic factors were inadequate, such as buying android phone or data package. There were parents and teachers were not able to use the technology effectively and efficiently. It can be effect to the students. Students will left behind the materials and the assignments had given by their teachers. Door to door was an approach offered to avoid or to minimize that problems. The aim of that approach was teachers could share the materials, the assignment and guiding their students directly. Learning guidance could be the materials which were not understood and teaching them how to use android phone to access the materials shared through online learning. In order that, door to door approach which had implemented besides helped students to understand more the materials but also the students got learning guidance effectively about the way to utilize the learning technology. It was about the materials were shared online. In this case, teacher should actively guiding their students to use the technology in better way. Furthermore, the teacher will adding new knowledge, so they do not seems out of touch of information and blinded PutriaLuthfi Hamdani Maula Din Azwar UswatunPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembelajaran dalam jaringan daring, faktor-faktor pendukung serta faktor-faktor penghambat guru dalam melaksanakan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Baros Kencana CBM Kota Sukabumi yang terhitung pada bulan April hingga Juli. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kualitatif deskriptif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru sekolah dasar di SDN Baros Kencana CBM. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket terbuka, wawancara semi terstruktur, dokumentasi dan catatan lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah pandemi covid-19 membawa dampak yang sangat besar terhadap proses pembelajaran, pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara langsung kini dialihkan menjadi pembelajaran daring. Peserta didik merasa jenuh dan bosan selama melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran daring yang dilakukan untuk anak usia sekolah dasar dirasa kurang efektif. Ada beberapa faktor pendukung guru dalam proses pembelajaran daring yaitu ketersediannya handphone, kuota dan jaringan internet yang stabil. Selain adanya faktor yang mendukung dalam pembelajaran daring terdapat juga beberapa faktor penghambat guru dalam pembelajaran daring. Faktor penghambat tersebut diantaranya adalah belum semua peserta didik memiliki handphone dan masih banyak orang tua sibuk Ayu NengrumNajamuddin PettasolongMuhammad NurimanArtikel ini mengkaji tentang kelebihan dan kekurangan pembelajaran luring dan daring dalam pencapaian kompetensi dasar kurikulum bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah 2 Kabupaten Gorontalo. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui terkait apa saja yang menjadi kelebihan maupun kekurangan pada proses pembelajaran luring maupun daring. Seperti yang kita ketahui bahwa, ada dua sistem pembelajaran yang diterapkan saat ini yaitu sistem daring dalam jaringan dan sistem luring luar jaringan. Tentu, kedua sistem pembelajaran ini, memiliki letak persamaan maupun berbedaan, dan juga letak kelebihan dan kelemahan baik dalam proses pembelajaran, maupun keefektifan yang akan dicapai, tentu hal ini juga akan berpengaruh pada pencapaian kompetensi dasar yang diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif berdasarkan fakta lapangan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran luring maupun daring dalam pencapaian kompetensi dasar kurikulum bahasa Arab. Hasil kajian dan pembahasan menunjukkan bahwa terdapat data yang diperoleh dilapangan bahwa pembelajaran luring maupun daring terdapat kelebihan dan kekurangan baik dari segi, metode, media, maupun proses pembelajarannya. Dan berkenaan dengan hal itu, proses pembelajaran luring maupun daring keduanya tidak menjamin kompetensi dasar dalam kurikulum, dapat sepenuhnya tercapai dengan Kunci Luring dan Daring, Kompetensi Dasar, Kurikulum Bahasa Arab Jajat Sudrajatp>This paper discusses the competence of teachers during the Pandemic COVID 19. Various policies and the implementation of health protocols were carried out to break the chain of distribution of Covid-19, impacting on teachers who are required to teach online. Using a qualitative approach, a descriptive analytical method, it was found that teacher competencies related to literacy and science and technology mastery competencies, class management skills competencies and communication and social competencies, were not optimal. Development of these competencies is needed so that it will minimize the problems that exist in online learning, so that the learning process can run better.
Kitasemua pasti tahu bahwa masa kanak-kanak adalah masa untuk bermain.Oleh karena itu, sudah seharusnya guru untuk memberikan kebebasan anak untuk bermain, namun tetap dalam pengawasan guru. Bermain juga dapat meningkatkan kreativitas bakat dan minat anak. Dengan melakukan pengamatan, guru dapat mengetahui bakat dan minat mereka.
p> Early childhood education for children of pre-school age 3-6 years is important, because at this age is a period of forming the foundations of the human personality, the ability to think, intelligence, skills and self-reliance and social skills in accordance with the mandate education law. Basically the child's world is a world of fundamental human progress toward a more perfect human adult. It has been realized that the generation is the next generation that needs to be nurtured from an early age, thus fostering early is the responsibility of families, neighborhoods and communities. Thus fostering pre-school age children, especially the role of the family is crucial development. Early childhood is the golden period golden age for the development of the child to the educational process. This period is the years of valuable for a child to recognize different kinds of facts on the environment as a stimulus to the development of personality, psychomotor, cognitive and it for early childhood education in the form of stimuli stimulation from the immediate environment is indispensable for optimizing the child's ability. tTabel 3,17. Sehingga, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi kepribadian dan motivasi mengajar terhadap kinerja guru PAUD. Implikasi dari penelitian ini yaitu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi terkait dengan hubungan antara kompetensi kepribadian dan motivasi mengajar guru PAUD terhadap kinerja RahmahRaihanah Raihanahem>This study aims to analyze how early childhood education is implemented at Ceria PAUD and Sekar Bangsa PAUD. The research method used is a qualitative method and data collection techniques using observation, interviews and documentation. The data that has been collected is then analyzed using the Miles and Hubberman model which consists of data reduction, data display and data verification. The results of the study showed that Sekar Bangsa PAUD in its learning activities was interspersed with Al-Qur'an reading and writing materials and circumcision dhuha prayers. PAUD Sekar Bangsa integrates reading and writing the Koran and circumcision prayers as additional material, while PAUD Ceria is more flexible in preparing material. These different approaches can affect the effectiveness of learning. From a sociological point of view, the differences between the two can also be seen from the cultural and religious background of the community where both are located. The use of the classical method is used by both of them when teaching students who are in the beginner class, namely children aged 2-4 years. Meanwhile, they use the center method to teach children who are already in small A class and large A class. Consideration of the center method used because of the level of child development. Other methods that are often used are singing, telling stories, interpersonal methods. This research contributes to studying the variety of learning in various PAUD so that it can provide new information to education activists at the PAUD level. Ttabel = 2,093 menunjukkan media Labaca Halfik efektif meningkatakan kemampuan membaca. Uji normalisasi peningkatan kemampuan membaca antara pretest dan posttest dengan nilai N-gain 0,81 menunjukkan adanya peningkatan tinggi. Media buku LaBaCa HalFik menjadikan pembelajaran membaca lebih sistematis dan terkontrol. Guru maupun orangtua di rumah dapat melakukan control dan mengetahui sejauh mana perkembangan kemampuan membaca. Pembelajaran dengan media buku LaBaCa Halfik menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan melatih anak untuk mengembangkan kedisiplinan, kepercayaan diri dan kemandirian belajarResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.
MarlinAkan Tingkatkan Kualitas Guru PAUD Agar Kian Maksimalkan “Golden Age” Anak. 2 tahun ago admin . MASA Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dikenal sebagai usia golden age. Peduli Wajah Generasi Masa Depan, Marlin Letakkan Batu Pertama Pos PAUD Terpadu. 2
RRCs. er1964cte7.pages.dev/754er1964cte7.pages.dev/645er1964cte7.pages.dev/253er1964cte7.pages.dev/367er1964cte7.pages.dev/604er1964cte7.pages.dev/49er1964cte7.pages.dev/866er1964cte7.pages.dev/425er1964cte7.pages.dev/67er1964cte7.pages.dev/539er1964cte7.pages.dev/140er1964cte7.pages.dev/924er1964cte7.pages.dev/9er1964cte7.pages.dev/97er1964cte7.pages.dev/655
masa depan guru paud