RenunganHarian Pelita Hati Kamis, 3 Juli 2019Pesta St Thomas RasulInjil Yohanes 20:24-29Bersama Romo Thomas Suratno, SCJGereja Katolik St StefanusParoki Cil
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berbahagialah Yang Tidak melihat, Namun 20 27 – 30. Kemudian Ia berkata kepada Thomas “ Taruhlah jarimu disini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan kedalam lubang-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah “ Kemudian Thomas menjawab “ Ya Tuhanku dan Allahku “Kata Yesus kepadanya “ karena engkau telah melihat aku, maka engkau percaya. “ Berbahagianlah mereka yang tidak melihat, namun percaya “Awal cerita adalah salah satu murid Yesus Thomas, saat memperoleh berita dari teman-temannya murid-murid Yesus lainnya , ia tidak percaya, jika belum melihat dan mecucukan jarinya ditangan bekas luka paku Yesus. Karena ketidak percayaannya, maka Yesus menampakan diri kembali kesekian kalinya, dan langsung berucap pada Thomas seperti ayat begitu ditantang oleh Yesus sambil menunjukan bekas luka ditangannya untuk memenuhi permintaannya, namun Thomas begitu melihat langsung berucap “ Ya Tuhan-Ku dan Allahku “.Ayat 30, jawab Yesus “ Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya “ Mengapa Yesus mengajarkan / mengulangi ajaran terakhir ini sebelum dia naik ke-sorga ? Yang sesungguhnya sudah pernah diajarkan saat-saat sebelum kematian-Nya tentang “ Percaya kepada-Nya “Sesungguhnya disinilah perasaan Kristus Yesus sebagai manusia, betapa ia bisa merasakan jika Ia kembali ke sorga, tentu terjadi kegoncangan hati murid-muridnya. Maka dikatakan “ Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allahmu percayalah juga kepada-Ku “ Untuk meyakinkan mereka bahwa janjinya tidak pernah luput. Janganlah bimbang karena akan diturunkan Roh Kudus dan tinggal dalam hati orang ini pernah terjadi saat Musa naik kegunung Sinai, bangsa Israel merasakan kehilangan pemimpin, sehingga akhirnya Harun juga terpengaruh dan mau menuruti kemauan bangsa Israel membangun lembu mas, sabagai pengganti Musa, Perasaan hati takut kehilangan 14, menjelaskan bahwa Yesus ada tugas lebih penting, yaitu Ia pergi akan menyediakan tempat untuk orang percaya, itulah janji yang jauh lebih penting dari segalanya. Maka dijanjikan kembali Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya, supaya mereka lebih dikuatkan, khususnya mereka orang percaya yang masih hidup dalam dengan kebangkitan-Nya, iman percaya kita tidak lagi goyang, karena kuasa maut sudah ditaklukan oleh-Nya. Apa lagi yang lebih penting selain persiapan tempat yang kekal di sorga bagi orang percaya ? karena kehidupan daging hanyalah sementara, Jika kita sehat 70 tahun, mungkin 80 tahun. Yang jelas sesudah itu kita akan dikumpulkan ditampat yang mulia, tiada air mata, tiada kesedihan. Itulah harapan yang kebangkitan-Nya akan membawa berkat bagi semua orang percaya. Keragu-raguan dikuatkan kembali. Lihat Filsafat Selengkapnya
BerandaOpini Berbahagialah Mereka yang Tidak Melihat Namun Percaya. Opini; Berbahagialah Mereka yang Tidak Melihat Namun Percaya. Penulis. admin - 24/04/2022. 0. 289. Facebook. Twitter. Google+. Pinterest. WhatsApp. Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr. Hari Minggu II Paska, 24 April 2022 Bac. Kisra 4: 1 - 12 dan Wahyu 1:9-13 17-19 dan Injil Yoh 20:
1 Petrus 18-9Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. Karena berbeda jaman dan berbeda tempat, kita tidak melihat Yesus secara fisik. Sekalipun demikian, kita bersyukur karena kita percaya dan mengasihi Dia. Inilah iman yang sungguh kuat di dalam kehidupan orang percaya yang telah ditebus Kristus dengan darah-Nya. Yohanes 2028-29Tomas menjawab Dia “Ya Tuhanku dan Allahku!”Kata Yesus kepadanya “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Sahabat…Mari kita semakin mengasihi Tuhan. Tetap percaya kepada Dia. Kiranya iman kita tetap segar dan bertumbuh, sebab tujuan akhir iman kita adalah keselamatan jiwa, dimana keselamatan jiwa kita itu hanya dapat terjadi melalui iman di dalam Yesus Kristus yang kita percaya meski secara fisik kita tidak pernah melihat Dia. Selamat beraktifitas. Tuhan menyertai dan memberkati kita senantiasa. Salam dan doa,Alamta Singarimbun-Bandung Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus Campus Chappel di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya Photo by Wim van t Einde on Unsplash Comments comments
BerbahagialahMereka Yang Tidak Melihat Namun Percaya. Yohanes 20:29. Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya." Coba kita lihat bagaimana Yesus bertanya kepada murid-Nya mengenai siapa dirinya menurut orang lain, dan menurut mereka sendir.
RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU, SELASA 12 MEI 2020 502. BERBAHAGIALAH MEREKA YANG PERCAYA, MESKI TIDAK MELIHAT Oleh E. Gunawi Sp. FIRMAN TUHAN Ayat Nas Kitab Injil Yohanes 2027-29. Shalom. Haleluya! Pada hari yang sangat indah dan berbahagia ini, kita berjumpa kembali dengan Renungan Harian Kristen Terbaru yang dipublikasikan oleh Topik yang kita tampilkan adalah BERBAHAGIALAH MEREKA YANG PERCAYA, MESKI TIDAK MELIHAT. Ayat nas Firman Tuhan yang menjadi dasar renungan kita diangkat dari ayat nas Kitab Injil Yohanes 2027-29. Dalam pembahasan, kita akan mengangkat ayat-ayat Firman Tuhan yang relevan. Pengantar Tomas adalah salah satu murid dari dua belas murid Tuhan Yesus yang tidak berkumpul dan tidak melihat kehadiran-Nya di rumah itu setelah hari kedelapan kebangkitan-Nya. Meski sepuluh murid Tuhan menyatakan bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit, namun Tomas tidak percaya. Tomas tidak percaya bahwa Dia sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dia akan percaya, kalau ia melihat bekas paku pada tangan-Nya dan mencucukkan jarinya ke dalam bekas paku dan mencucukkan tangannya ke dalam lambung-Nya. Dia sekali-kali tidak akan percaya, jika dirinya belum membuktikan dengan matanya dan jari tangannya sendiri. Namun, sejak dari mulanya Tuhan Yesus yang maha tahu sudah mengetahui maksud Tomas. Karenanya, Tuhan Yesus memenuhi keinginan Tomas sebagaimana dicatat dalam Kitab Injil Yohanes 2027-29. Ayat-ayat tersebut mengingatkan kita mengenai perintah Tuhan kepada Tomas agar percaya. Tuhan menyatakan empat hal kepada Tomas Pertama, taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku; Kedua, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku; Ketiga, jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah; dan keempat, berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. Pertama, taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku Jika bukan Tuhan, siapa lagi yang berkuasa menunjukkan tubuh badaniah-Nya dengan tangan yang berlubang karena bekas dipaku di kayu salib? Kalau bukan Tuhan, kemudian, siapa gerangan yang dapat mengunjungi para murid-Nya di rumah itu? Karena itu, Tuhan Yesus lalu berkata kepada Tomas, salah satu murid-Nya, yang meminta bukti bahwa Dia sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Pada hari yang kedelapan setelah kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus mengunjungi para murid-Nya di rumah yang sama. Lalu, Dia berkata kepada Tomas, beginilah bunyi Firman-Nya yang tercantum dalam Kitab Injil Yohanes 2027 “Kemudian Ia berkata kepada Tomas “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ….” Dalam perkataan lain, secara tersirat Tuhan Yesus dengan sabar menyatakan kepada Tomas Sentuhkanlah jarimu pada bekas luka paku di telapak tangan-Ku. Jangan kamu ragu-ragu! Jangan pula engkau bimbang! Lalu, cucukkanlah jari tanganmu pada bekas lubang paku di kayu salib di tanganku. Kemudian, lihatlah dengan baik! Perhatikanlah! Bekas lubang paku pada kedua telapak tangan-Ku. Nyatakanlah! Buktikanlah! Kemudian percayalah! Bahwa kesaksian yang diperkatakan oleh banyak orang adalah kenyataan. Bahwa segala kesaksian yang diperbincangkan orang-orang di Yerusalem adalah kebenaran sejati! Kedua, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku Kemudian daripada itu, marilah kita simak dan kita perhatikan lanjutan ayat Firman Tuhan dalam ayat yang sama seperti ditulis dalam Kitab Injil Yohanes 2027. Beginilah bunyi Firman Tuhan kepada kita “…, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku ….” Sungguh! Sejak dari semula, Tuhan Yesus sudah tahu tentang jeinginab Tomas. Ia sudah mengetahuinya. Karena itu, secara implisit, Dia menyatakan kepada Tomas, murid-Nya yang tidak percaya itu, untuk mengulurkan tangannya dan mencucukkan jarinya ke bekas luka tombak pada lambung-Nya. Lihatlah dengan cermat bekas luka tombak pada lambung-Ku! Lihatlah dengan saksama! Rabalah sepuas hatimu! Perhatikanlah! Janganlah engkau bimbang! Jangan pula engkau gamang! Semuanya adalah kebenaran. Dan tidak ada yang perlu engkau ragukan. Ketiga, jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah Oleh sebab itu, masih dalam ayat yang sama, Tuhan Yesus berkata kepada Tomas seperti tercatat dalam Kitab Injil Yohanes 2027 “… dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Benar! Secara tersurat dan tersirat, Tuhan Yesus Kristus mengingatkan Tomas Janganlah engkau tidak percaya lagi! Janganlah engkau ragu-ragu! Janganlah imanmu goyah! Percayalah! Imanilah! Teguhkanlah imanmu! Kuatkanlah keyakinanmu! Amatilah dengan cermat! Aku yang berdiri di hadapanmu ini adalah Yesus Kristus, Tuhanmu. Percayalah! Bahwa Allah Bapa-Ku sudah membangkitkan Aku dari antara orang mati. Keempat, berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya Melihat dan mendengar perkataan Tuhan Yesus yang mengingatkan supaya dirinya jangan tidak percaya lagi, melainkan percayalah, maka Tomas menjawab-Nya “Ya Tuhanku dan Allahku!” Tomas yang tidak mau percaya kepada penuturan dari sepuluh murid yang sudah melihat kebangkitan-Nya, tidak dapat berkata-kata lain, selain “Ya Tuhanku dan Allahku!” Demikian dinyatakan oleh Firman Tuhan yang ditulis dalam Kitab Injil Yohanes 2028, yang berbunyi “Tomas menjawab Dia “Ya Tuhanku dan Allahku!” Tomas percaya setelah melihat dan mencucukkan jari tanggannya pada bekas lubang paku pada telapak tangan-Nya dan bekas luka tombak pada lambung-Nya. Tomas menyebut Dia “Ya Tuhanku dan Allahku!”, setelah dia mendapatkan bukti dari Dia,Yesus Kristus Tuhan kita. Lalu, bagaimanakah respon Tuhan Yesus terhadap perkataan Tomas? Tuhan Yesus berkata kepada Tomas bahwa ia percaya karena ia melihat Dia. Dalam bahasa Jawa ngelehke. Jika tidak melihat Dia, boleh jadi ia tidak percaya terhadap kebangkitan-Nya. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus berkata kepadanya dan banyak orang, bahwa berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya kepada-Nya. Hal demikian dikatakan oleh Firman Tuhan sebagaimana dicatat dalam Kitab Injil Yohanes 2028-29. Alkitab mengatakan kepada kita “Kata Yesus kepadanya “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Melalui ayat-ayat Firman Tuhan ini, kita dapat mengetahui betapa hebatnya kesabaran Yesus Kristus Tuhan kita. Tomas yang tidak percaya terhadap kebangkitan-Nya masih diberi-Nya kesempatan untuk mempercayai-Nya. Tomas diberi-Nya kesempatan untuk mencucukkan jari tangannya pada bekas lubang paku di telapak tangan-Nya dan pada bekas lubang tombak di lambung-Nya. Pada waktu itu, boleh jadi, Tomas tidak memahami didikan dan ajaran-Nya, yang menyatakan bahwa Dia akan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Atau boleh jadi, Tomas memang mengabaikan perkataan Tuhan ketika masih bersama-Nya. Atau, mungkin Tomas tidak memperhatikan dan tidak meyakini dengan benar apa yang sudah dikatakan Yesus Kristus, Tuhan kepada para murid-Nya. Pelajaran yang dapat kita petik Kemudian bagaimanakah dengan diri kita sebagai orang-orang percaya? Sudahkah kita percaya terhadap kebangkitan-Nya, walaupun kita belum atau tidak melihat-Nya? Sudahkah kita peduli, memperhatikan, memahami dan mengimani segala didikan dan ajaran-Nya, yang menyatakan bahwa Dia akan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga? Sudahkah kita percaya dengan dengan iman yang teguh kepada-Nya bahwa Dia sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, serta dengan tetap melakukan ibadah, doa, ucapan syukur, pujian, pemuliaan, penyembahan, memberi persembahan dan melayani Firman Tuhan dengan baik, lebih baik dan teramat baik? Sudah tentu, kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah percaya terhadap kebangkitan-Nya, meski kita belum atau tidak melihat-Nya. Tentu, kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah memperhatikan, memahami da mengimani segala didikan dan ajaran-Nya, yang menyatakan bahwa Dia akan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Sudah tentu, kita percaya bahwa semua pribadi di percaya dengan iman yang teguh kepada-Nya bahwa Dia sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, serta melakukan ibadah, doa, ucapan syukur, pujian, pemuliaan, penyembahan, memberi persembahan dan melayani Firman Tuhan dengan baik, lebih baik dan teramat baik. Berbahagialah kita Berbahagialah kita yang sudah percaya terhadap kebangkitan-Nya, walaupun kita belum atau tidak melihat-Nya, karena Dia sudah lebih dahulu melimpahkan kepada kita kasih setia dan kasih karunia-Nya yang tidak berkesudahan. Berbahagialah kita yang sudah percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah memperhatikan, memahami dan mengimani segala didikan dan ajaran-Nya, yang menyatakan bahwa Dia akan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, karena Dia sudah menyediakan bagi kita upah besar di sorga. Berbahagialah kita yang sudah percaya dengan iman yang teguh kepada-Nya bahwa Dia sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, serta melakukan ibadah, doa, ucapan syukur, pujian, pemuliaan, penyembahan, memberi persembahan dan melayani Firman Tuhan dengan baik, lebih baik dan teramat baik, karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera di sorga. JESUS CHRIST BLESS YOU AND US. HALLELUJAH. AMEN. ***Catatan. Renungan ini adalah renungan yang dipublikasikan oleh yang ke-502. Jika Ibu/Bapak/Saudara berkenan, tolong isi komentar untuk perbaikan kita. Terima kasih. GBU. Amin.
RenunganHarian Pelita Hati Minggu, 19 April 2020MINGGU KERAHIMAN ILAHIInjil Yohanes 20:19-31Bersama Romo Thomas Suratno, SCJGereja Katolik St StefanusParoki
Renungan Harian, Jumat 04 November 2020 “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” Yoh 2024–29 Ada berbagai macam tipe orang dalam mengikut Kristus. Ada yang berkata, saya baru percaya kepada Kristus kalau saya melihatnya. Kalau saya tidak melihatnya, atau paling tidak melihat mujizatnya maka saya tidak akan percaya kepada-Nya. Namun ada juga yang sudah melihat Kristus tetapi tetap tidak percaya. Dan yang terakhir adalah mereka yang tidak pernah melihat mujizat, tidak mengalami penglihatan, tidak mendengarkan suara yang langsung suara berbicara kepadanya, tetapi orang tersebut tetap percaya kepada Kristus. 1. Melihat dan Percaya. Contoh Semua murid-murid Kristus 1Kor 155-8; Yoh 20;20.Banyak orang saat itu yang menjadi saksi kebangkitanNya. Ia telah menampakkan diri kepada Kefas/Petrus dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepada Paulus. Mereka semuanya melihat Kristus dan percaya kepadaNya. 2. Melihat dan Tidak Percaya Contoh Imam-imam dan orang-orang FarisiApakah reaksi dari orang banyak yang menyakiskan kebangkitan Lazarus? Yoh 1145. Banyak yang percaya tetapi tidak semua nya percaya. Imam-imam dan orang-orang Farisi tetap tidak percaya, bahkan mereka berusaha untuk membunuh Tuhan Yesus. Mereka melihat dan tetap tidak percaya. Bahkan ketika Tuhan Yesus bangkitpun dari kematian, mereka tetap tidak percaya, dan menyebarkan kabar bohong bahwa mayat Kristus dicuri oleh murid-muridNya. 3. Tidak Melihat dan Tidak Percaya. Contoh TomasSeringkali, kita mengandalkan penglihatan kita untuk percaya kepda Tuhan. Sama seperti Tomas, Walaupun dia sudah mendapatkan informasi bahwa Kristus sudah bangkit dari kematian, namun dia masih ingin membuktikan bahwa memang benar Tuhan itu sudah bangkit. Ketika murid-murid yang lain berkata kepadanya “Kami telah melihat Tuhan!” Tomas menjawab “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” Yohanes 2025. 4. Tidak Melihat dan Percaya . Tomas sudah melihat Tuhan dan Yesus dan dia percaya, hal ini baik, namun ada yang lebih baik dan lebih berbahagia, yakni mereka yang tidak melihat Tuhan Yesus namun percaya. Siapa yang dimaksud Tuhan ketika mengatakan berbahagialah mereka yang tidak melihat , namun percaya? Kita lah yang dimaksudkan oleh Kristus ketika mengatakan kalimat itu. Orang-orang kristen yang tidak hidup sezaman Tuhan Yesus, tentunya tidak melihat lagi Tuhan Yesus. Namun walaupun mereka tidak melihat Tuhan Yesus, mereka percaya. Kita tidak melihat Tuhan Yesus, namun kita percaya kepadaNya. Kita percaya bukan karena melihat tetapi karena mendengar dan membaca firman Tuhan. Tuhan mengatakan orang yang seperti ini berhagaialah. “ tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” Joh 2031. Iman kita bukan melalui apa yang kita lihat, iman kita datang melalui pendengaran dan apa yang kita baca Roma 1017. Petrus juga mengatakan” Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, 1Pe 18 Iman adalah percaya sepenuhnya kepada Tuhan, terkadang Iman tidak perlu melihat, namun Iman itu tetap percaya kepada Tuhan CM Post Views 1,474 Post navigation
Invocatio: "Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu" (Ulangan 4:31). Bacaan : Mazmur 32:1-11 (Tunggal) Khotbah : Roma 5:12-19 (Anthiponal) Tema : Hidup Dalam Kasih Karunia Tuhan.
Menjadi pribadi yang dipercayai pasti menyenangkan hati. Itu tandanya kamu adalah sosok yang punya kepribadian positif dan bisa diandalkan. Gak semua orang seperti itu. Jika kamu adalah orang yang terpilih atas berbagai kepercayaan, maka keuntungan yang kamu dapatkan, serta kamu juga bisa berguna bagi sekitar. Ingin tahu apa saja tandanya bahwa orang-orang menaruh percaya padamu? Yuk, cek beberapa Kerap dipilih untuk menjadi pemimpinilustrasi seorang pemimpin ProductionsApakah selama ini kamu selalu ditunjuk menjadi pemimpin? Entah dalam pekerjaan, kegiatan keluarga, hingga pertemanan? Jika iya, itu merupakan tanda bahwa orang sekitar percaya padamu. Tentu ada alasannya mengapa mereka bisa karena kamu pribadi mandiri, bijaksana, bisa mengendalikan diri, mampu membuat keputusan yang baik untuk bersama, dan masih banyak alasan positif lainnya. Semua ada dalam dirimu yang orang lain sadari itu. Jadi, tingkatkan terus Sering dimintai pendapatilustrasi berantusias mendengarkan rekan kerja tanda berikutnya saat orang percaya padamu, biasanya mereka kerap meminta pendapat darimu. Jika selama ini banyak yang ingin mendengar pendapatmu, tanggapi dengan sebaik mungkin. Sebab, sudut pandangmu dipercaya membawa kebaikan bagi belajar agar wawasan semakin luas. Sehingga, pendapatmu gak hanya didengar, tapi juga dilakukan oleh yang meminta, karena memang terpercaya dan bijaksana. Lakukan dengan cara komunikasi yang baik juga, ya. Baca Juga 5 Tips saat Beradu Pendapat dengan Orangtua, Sikapi dengan Bijak 3. Sering jadi tempat curhatilustrasi kegiatan curhat bermanfaat baik bagi kesehatan Borba Apakah teman atau rekan kerja, bahkan pasangan sering curhat padamu? Wah, selamat karena menjadi tempat curhat adalah bukti bahwa mereka menaruh rasa percaya padamu. Maka, dengarkan dengan sepenuh hati, berikan tanggapan jika apabila mereka hanya ingin bercerita, cukup mendengarkannya saja itu sudah melegakan hati. Jangan lupa juga, jadilah seseorang yang mampu menjaga rahasia, jika yang diceritakan perihal Gak ragu memberi tugas tertentu padamuilustrasi berbicara dengan sopan de RichelieuJika selama ini, entah di tempat kerja maupun kegiatan lainnya, atasan atau siapa pun itu dengan semangat dan penuh keyakinan memberikan tugas tertentu padamu, jangan kesal dulu. Tenangkan hati dan jernihkan pikiran. Coba lihat sisi positifnya, karena itu merupakan tanda bahwa ada kepercayaan tersendiri selagi kamu mampu, terima tugasnya sebagai tantangan meningkatkan kemampuan. Apalagi jika tergolong sulit bagi yang lain, dan kamu dipercaya mengerjakannya. Jangan menolaknya, apalagi ketika masih dalam batas wajar. Jadikan ini kesempatan untuk menunjukkan Selalu diprioritaskanilustrasi orang berjabat tangan MediaDipercaya atau belum oleh orang lain juga bisa diamati dari caranya memperlakukanmu. Jika kamu selalu diprioritaskan dalam berbagai hal, itu merupakan bagian dari bentuk kepercayaan. Jangan sia-siakan, apalagi menyepelekan perlakuan baik ini, karena kamu sudah bisa gunakan caramu sendiri, agar mereka terus mempercayai. Tentunya dengan cara yang positif, ya. Jagalah kepercayaannya, semakin menjadi prioritas bagi orang sekitar membuktikan bahwa dirimu adalah sosok yang menjadi pribadi yang dapat dipercaya, untungnya untukmu juga. Jadi, gak ada ruginya. Tentu kamu pun perlu pandai dan bijaksana, agar kepercayaannya bukan bertujuan memanfaatkan. Ingat, saat orang menaruh percaya padamu, tetaplah berpikir sehat dan perlu melihat begitu menyenangkan jadi kepercayaan, tapi tetap perlu diingat bahwa kebahagiaan diri itu nomor satu. Jika orang sekitar percaya padamu untuk melakukan sesuatu yang di luar kemampuanmu, jangan rela mengorbankan diri hanya demi menyenangkannya. Baca Juga 8 Pengertian Mood Menurut Pendapat Ahli, Beda dengan Emosi IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
RenunganHarian #RenungaKatolik #ImanKatolik #SantoThomasRasul #SikapIman #Percaya #Kurangpercaya #Bukti #KehadiranTuhan #Roh #Tidakmelihatnamunpercaya #Romo
RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU, KAMIS 24 MEI 2022 1245. BERBAHAGIALAH ORANG YANG TIDAK MELIHAT, NAMUN PERCAYA Oleh E. Gunawi Sp. FIRMAN TUHAN Kitab Injil Yohanes 2024-29 TB. Shalom. Puji Tuhan! Dari Bantul, Yogyakarta, Indonesia, kami Renungan Harian Kristen Terbaru, menyampaikan salam sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan kita Yesus Kristus, kepada semua pembaca dari segala bangsa sampai ke ujung bumi. Oleh karena kasih karunia-Nya yang sudah dilimpahkan kepada kita, maka kita memperoleh kesempatan untuk menikmati hari-hari yang indah ini dengan penuh sukacita dan damai sejahtera. Oleh sebab itu, marilah kita naikkan ibadah, doa, ucapan syukur, hormat, pujian, penyembahan, persembahan dan pelayanan untuk kemuliaan nama-Nya. Pada hari yang sangat berbahagia ini, mari kita lengkapi aktivitas kita dengan merenungkan ayat-ayat Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Yohanes 2024-29 TB. Topik yang kita tampilkan kali ini, adalah BERBAHAGIALAH ORANG YANG TIDAK MELIHAT, NAMUN PERCAYA. Pengantar Sungguh! Ketidakpercayaan Tomas terhadap kebangkitan dan penampakan Tuhan Yesus kepada para murid-Nya merupakan salah satu kisah yang menarik sehingga sering dibahas oleh banyak orang. Bahwasanya, Tomas yang sangat bersikeras tidak percaya terhadap kebangkitan dan penampakan Tuhan Yesus kepada para murid-Nya itu berkata “…, sekali-kali aku tidak akan percaya”, sebelum dirinya melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum ia mencucukkan jarinya ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tangannya ke dalam lambung-Nya. Secara global, ayat-ayat Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Yohanes 2024-29 TB, antara lain menuturkan perihal sebagai berikut. Pertama, Tomas yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke sana. Kedua, Tomas berkata kepada mereka bahwa sekali-kali aku tidak akan percaya. Ketiga, Tuhan Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata “Damai sejahtera bagi kamu!” Keempat, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi. Kelima, berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. Pertama, Tomas yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke sana Alkitab mencatat bahwa Tomas adalah salah satu dua belas murid Tuhan Yesus. Kali ini, Alkitab menuturkan bahwa Tomas yang juga disebut Didimus itu, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Tuhan Yesus datang di tempat itu. Dalam Kitab Injil Yohanes 2024, Firman Tuhan mengatakan kepada kita “Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.” Kedua, Tomas berkata kepada mereka bahwa sekali-kali aku tidak akan percaya Oleh sebab Tomas yang disebut Didimus itu tidak berada di situ, maka ia pun tidak melihat kehadiran Tuhan Yesus Kristus yang dilihat oleh para murid-Nya yang lain. Karenanya, maka para murid-Nya kata yang lain itu berkata kepadanya bahwa mereka sudah melihat Tuhan Yesus. Alkitab juga mengungkapkan bahwa Tomas kemudian berkata kepada mereka bahwa sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, sekali-kali dia tidak akan percaya. Tomas juga mengatakan bahwa sebelum dia mencucukkan jarinya ke dalam bekas paku itu, dia tidak akan percaya. Bahkan, Tomas juga berkata bahwa sebelum ia mencucukkan tangannya ke dalam lambung-Nya, maka ia sekali-kali tidak akan percaya. Dalam perkataan lain, Tomas tidak akan percaya bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, apabila ia belum melihat membuktikannya sendiri. Sekaitan dengan itu, marilah kita baca dan kita selidiki Firman Tuhan yang ditulis dalam Kitab Injil Yohanes 2025. Kitab Suci mengatakan kepada kita “Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”” Ketiga, Tuhan Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata “Damai sejahtera bagi kamu!” Lantas, delapan hari kemudian, Alkitab menyatakan bahwa murid-murid Tuhan Yesus berada kembali dalam rumah itu. Pada waktu itu, Tomas juga berada bersama-sama dengan mereka di sana. Dikisahkan bahwa pintu-pintu rumah terkunci rapat. Hal itu karena mereka juga kuatir kalau-kalau ada orang-orang Yahudi yang mengetahui mereka di rumah itu. Namun, tiba-tiba Tuhan Yesus datang di sana. Tuhan Yesus berdiri di tengah-tengah mereka dan menyapa “Damai sejahtera bagi kamu!” Dalam konteks itu, perhatikan dan periksalah Firman Tuhan yang tercantum dalam Kitab Injil Yohanes 2026. Tuhan berfirman “Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata “Damai sejahtera bagi kamu!”” Keempat, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi Lebih lanjut, Firman Tuhan kemudian mengatakan bahwa Tuhan Yesus lalu berkata kepada Tomas agar dia menaruh jarinya di sini dan lihatlah tangan-Nya. Agar Tomas mengulurkan tangannya dan mencucukkan ke dalam lambung-Nya. Kemudian Tuhan Yesus berkata kepadanya agar dia jangan lagi tidak percaya lagi, melainkan percaya pada kebangkitan dan penampakan-Nya. Hal demikian dinyatakan oleh Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Yohanes 2027. Alkitab menyatakan kepada kita “Kemudian Ia berkata kepada Tomas “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”” Kelima, berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya Sejatinya, Tuhan Yesus Kristus memang sudah datang menemui mereka, para murid-Nya. Dan mereka semua percaya kepada-Nya. Hanya Tomas yang disebut Didimus itu yang meminta bukti, agar ia melihat-Nya sendiri dan membuktikan bahwa Dia itu benar Yesus Kristus, Tuhan kita. Alkitab menceritakan bahwa Tuhan Yesus berkenan terhadap pernyataan Tomas. Oleh sebab itu Tuhan Yesus berdiri di tengah-tengah mereka. Dia menunjukkan diri-Nya kepada murid-murid-Nya termasuk Tomas. Meskipun semua pintu rumah tempat mereka berkumpul terkunci rapat, namun Tuhan Yesus dapat masuk dan sudah berdiri di antara mereka. Tuhan Yesus justeru sudah menyapa mereka dengan lemah lembut. Itulah sebabnya, maka Tomas kemudian menyadari dirinya bersalah dan berdosa karena tidak percaya kepada kebangkitan-Nya dari antara orang mati pada harinyang ketiga, serta tidak percaya pada penampakan-Nya. Oleh sebab itu, maka Tomas pun menjawab Dia dan berkata “Ya Tuhanku dan Allahku!” Sungguh! Tomas menyadarinya. Tomas kemudian menyebut Yesus Kristus sebagai Tuhannya dan Allahnya. Baginya, tidak ada tuhan lain selain Dia, Yesus Kristus. Demikian dinyatakan dalam Kitab Injil Yohanes 2028, yang berbunyi “Tomas menjawab Dia “Ya Tuhanku dan Allahku!” Dalam pada itu, Firman Tuhan yang tercantum dalam Kitab Injil Yohanes 2028-29, berbunyi “Kata Yesus kepadanya “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”” Melalui ayat Firman Tuhan ini, kita mendapati bahwa Tuhan Yesus lalu berkata kepada Tomas. Bahwasannya karena dia telah melihat Tuhan Yesus, maka dia percaya. Tuhan Yesus juga menyatakan bahwa berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. Benar! Tuhan Yesus mengatakan “…. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Kendati sebelum melihat diri-Nya, Tomas tidak percaya kepada kebangkitan-Nya dari antara orang mati dan penampakan-Nya, namun Tuhan Yesus hanya menjaganya dengan lembut. Tuhan Yesus berkata kepada Tomas “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”” Hal demikian adalah suatu bukti, bahwa Tuhan Yesus Kristus tidak menghendaki umat-Nya dan murid-Nya tersesat dan menjauhi-Nya. Tuhan Yesus merindukan semua umat dan murid-Nya tetap setia kepada-Nya sampai pada akhirnya Oleh sebab itu, ketika Tomàs kemudian mengatakan “Ya Tuhanku dan Allahku!”, Maka Tuhan Yesus pun berkata kepada Tomas “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.” Oleh sebab Tomas melihat dirinya, maka Tomas kemudian percaya kepada kebangkitan-Nya dari antara orang mati pada hari yang ketiga dan percaya penampakan-Nya. Sebagai Tuhan yang sangat mengasihi umat-Nya, maka Tuhan Yesus Kristus kemudian mengingatkan Tomas dan para murid-Nya pada zaman itu, dan kepada kita pada masa kini dan kepada semua orang percaya dari generasi ke generasi “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Pelajaran yang dapat kita petik Lantas, bagaimanakah dengan diri kita sesudah membaca, mempelajari, memperhatikan dan merenungkan Firman Tuhan yang dikutip dalam Kitab Injil Yohanes 2024-29 TB? Apakah kita dan dan semua peribadi di antara kita sudah percaya, lebih percaya dan sangat percaya kepada kebangkitan Tuhan Yesus Kristus pada hari yang ketiga, meskipun kita belum pernah melihat-Nya? Apakah kita dan semua peribadi di antara kita percaya bahwa kebangkitan Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita, Anak Tunggal Allah Bapa, Mesias dan Juru Selamat manusia, adalah untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa dan maut dalam nyala api yang tidak pernah padam? Apakah kita dan semua peribadi di antara kita yang sudah percaya dan mengikut, melayani dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga dengan setulus hati dan segenap jiwa, serta setia beribadah, berdoa, bersyukur, memuji, menyembah dan melayani Dia? Sudah tentu, kita dan dan semua peribadi di antara kita sudah percaya, lebih percaya dan sangat percaya kepada kebangkitan Tuhan Yesus Kristus pada hari yang ketiga, meskipun kita belum pernah mekihat-Nya. Tentu, kita dan semua peribadi di antara kita percaya bahwa kebangkitan Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita, Anak Tunggal Allah Bapa, Mesias dan Juru Selamat manusia, adalah untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa dan maut dalam nyala api yang tidak pernah padam. Sudah tentu, kita dan semua peribadi di antara kita yang sudah percaya dan mengikut, melayani dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga dengan setulus hati dan segenap jiwa, serta setia beribadah, berdoa, bersyukur, memuji, menyembah dan melayani Dia. Berbahagialah kita Berbahagialah kita dan dan semua peribadi di antara kita sudah percaya kepada kebangkitan Tuhan Yesus Kristus pada hari yang ketiga, meskipun kita belum pernah melihat-Nya. Karena Dia sudah lebih dahulu mengampuni dan menyelamatkan kita dari segala dosa dan pelanggaran dengan kelimpahan kasih setia dan kasih karunia-Nya pada waktu-Nya. Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita percaya bahwa kebangkitan Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita, Anak Tunggal Allah Bapa, Mesias dan Juru Selamat manusia, adalah untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa dan maut dalam nyala api yang tidak pernah padam. Karena Dia sudah menyediakan upah besar di Kerajaan sorga. Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang sudah percaya dan mengikut, melayani dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga dengan setulus hati dan segenap jiwa, serta setia beribadah, berdoa, bersyukur, memuji, menyembah dan melayani Dia. Karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera di sorga. JESUS CHRIST BLESS YOU AND US. HALLELUJAH. AMEN. ********* Terima kasih Ibu/Bapak/Saudara/ saudari yang sudah berkenan membaca Renungan Harian Kristen Terbaru ke-1245, edisi hari ini yang dipublikasikan melalui blog edisi hari ini. Amin. gmail
BerbahagialahMereka yang Tidak Melihat Namun Percaya. Saudara/i yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus, pada Minggu Paskah ke II kita mendengar, merenungkan serta menghidupi sabda Tuhan lewat Injil Yoh 20:19-31. Dimana kita juga merayakan Minggu Kerahiman Ilahi. Setelah apa yang terjadi kepada Yesus, para murid berkumpul di suatu tempat dengan
Kata Yesus kepadanya ”Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Iasepenuhnya percaya bahwa Yesus sungguh telah bangkit. Menanggapi sikap Tomas, Yesus berkata, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Perkataan ini ditujukan kepada kita semua. Seperti Tomas, kita pun sering kali ragu dan kurang percaya akan kuasa Allah. Kita sering meragukan-Nya dalam banyak hal.
Ada suatu ungkapan dalam bahasa Inggris yang mengatakan ” Seeing is believing”. Ungkapan itu senada dangan ungkapan Thomas, karena melihat, maka ia percaya. Banyak orang tidak percaya kepada Tuhan, karena mereka tidak atau belum pernah melihat Tuhan. Banyak orang sekarang ini yang lebih suka atheis agnostik, karena mereka tidak percaya akan adanya Tuhan. Oleh karena itu, kalau kita menyimak kata-kata Yesus kepada Thomas”Jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah”. Kita pun dapat memahami paham agnostik atheis, karena mereka sangat mengandalkan pikiran dan inderanya untuk melihat Tuhan. Namun kita juga dikaruniahi indera yang keenam atau ketujuh, yang jauh lebih hebat dari dari kelima indera kita. Kita pernah mendengar dengan indera bathin, dengan indera inilah kita bisa mengerti tentang apakah Tuhan itu ada atau tidak ada. Memang pemahaman Tuhan itu harus dimengerti dalam Roh dan Kebenaran. Dan jika kita belum mampu apa itu Roh dan Kebenaran, maka sulitlah bagi kita untuk sampai kepada pemahaman tentang Tuhan. Namun sebagaimana Paulus dalam Kolese 115 dikatakan” Yesus itu adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang tersulung di antara segala ciptaan”. Artinya jika kita mau mengerti tentang gambar Allah, kita harus mengerti siapakah sosok Yesus itu. Barangkali pemahaman ini dapat memandu kita untuk sampai kepada Allah. Dalam Kitab Wahyu 18 disebutkan pula” Yesus itu adalah Alpha dan Omega”, yang pertama dan terakhir. Yang lebih jelas sebagaimana ditulis oleh Yohanes dalam Injilnya 1313” Aku adalah Guru dan Tuhan, dan katamu itu benar”. Dari beberapa ungkapan di atas, jelas sekali bahwa Yesus itu tidak hanya manusia biasa, tetapi sungguh Allah yang hidup di tengah umat manusia. Ia telah memberikan pedoman hidup bagaimana orang akan memasuki Kerajaan Surga yang harus dilewati melalui jalan penderitaan via dolorosa. Walau kita tidak pernah melihat wajah Tuhan sebagaimana Thomas harapkan, kita mengimani bahwa Tuhan itu sungguh ada melalui Yesus yang pernah hidup 2000 tahun yang lalu. Itulah Tuhan Yesus Sang Mesias yang sungguh Allah dan sungguh manusia. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. ~Yohanes 20 29
KataYesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Bacaan Kis. 242-47; 1Ptr. 13-9; Yoh. 2019-31 Kisah Injil sesudah hari minggu Paskah adalah penampakkan diri Yesus yang bangkit kepada para murid. Kepada Maria Magdalena, juga kepada para murid secara bersama-sama, maupun kepada dua murid yang kembali ke Emaus. Penampakan-penampakan itu disertai dengan kata-kata peneguhan dan pesan-pesan harapan. Reaksi para murid atas kehadiran Yesus yang bangkit itu bermacam-macam. Ada yang takut, ada yang ragu-ragu, bahkan bercampur gembira dan sukacita, juga ada yang percaya, tetapi ada pula yang tidak mudah percaya. Pengalaman sukacita penuh kegembiraan karena Yesus bangkit itu telah menampakkan diri kepada para murid ketika mereka berkumpul bersama, ternyata tidak dialami oleh Rasul Tomas. Tomas tidak melihat, tidak mengalami karena ia tidak ada dalam kebersamaan/persekutuan para rasul ketika Yesus menampakan diri-Nya. Berita gembira yang disampaikan kepadanya, tidak sedikitpun membangkitkan sukacita bagi Tomas. Ia malah ragu dan sama sekali tidak percaya. Dengan tegas ia mengatakan, “sebelum aku mencucukan jariku ke dalam lambung-Nya, aku tidak percaya”. Tomas rupanya tidak mudah percaya begitu saja. Ia jujur, terus terang, memiliki kepolosan hati dan tidak malu menyatakan ketidak tahuannya, Ia kritis terhadap apa yang ia percaya. Ia menuntut bukti. Namun, ketika ia berkumpul kembali dengan para murid yang lain dan Yesus yang bangkit itu menampakkan diri-Nya kembali, Yesus pun menyapa secara khusus Tomas yang kurang percaya itu. “.. jangan engkau tidak percaya lagi melainkan percayalah” “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya!” Percaya berarti tidak harus melihat dengan mata jasmani. Percaya adalah melihat dengan mata hati. Penuh penyerahan diri kepada Dia yang kita imani dalam Roh dan Kebenaran. Sebab percaya atau iman terungkap ketika mata hati dan budi terbuka menerima Allah yang agung dan mulia itu. Iman melampaui akal budi, tidak membutuhkan bukti dan jaminan untuk percaya. Iman itu artinya pasrah dan aktif menangkap kehendak Allah dalam setiap peristiwa hidup. Dan Tomas dengan penuh kerendahan hati, ia mengakui imannya, “Ya Tuhanku dan Allahku”. Ia bukan lagi menjadi Tomas yang kurang percaya atau ragu-ragu dan bimbang, tetapi menjadi seorang Rasul yang selanjutnya memberikan kesaksian imannya akan Yesus yang bangkit. Ia telah dibaharui oleh Yesus yang bangkit. Sikap Tomas sering menjadi sikap kita, yang tidak mudah percaya, ragu akan iman yang dihayati, sering menuntut bukti dan tertutup hati untuk menerima sapaan Allah dalam berbagai pengalaman dan peristiwa hidup kita. Menjadi manusia paskah, kita perlu belajar dari sikap iman Tomas. Yang dengan penuh kerendahan hati pada akhirnya mengakui imannya akan Yesus yang bangkit, Kita harus menjadi manusia paskah yang juga mewartakan kebangkitan Tuhan yang kita imani dalam dan melalui sikap dan cara hidup kita. Sebagaimana sapaan Yesus kepada para murid-Nya, “Damai sejahtera bagimu”, maka kita pun selalu mengusahakan damai sejahtera itu dalam relasi kita dengan Tuhan dan dengan sesama, juga dengan lingkungan sekitar. Membawa dan mewartakan damai sejahtera berarti membawa pengampunan, kegembiraan dan sukacita paskah, membawa pertobatan dan membawa kembali harapan dan kekuatan bagi yang menderita dan putus asa, bagi yang tidak percaya. Bahkan dalam situasi yang sedang kita hadapi dan alami saat ini, ketika seluruh dunia terpapar virus corona covid-19 ini, kiranya kita pun membawa damai sejahtera dengan cara seperti yang diharapkan dengan menjaga kesehatan diri dan sesama, di rumah saja, cuci tangan, jaga jarak,dll semuanya itu agar kita semakin mengalami damai sejahtera dan semoga wabah ini semakin dijauhkan dari muka bumi. Jika kita tidak menjaga dan melindungi diri kita dan sesama kita, menghargai orang-orang di sekitar kita, mendukung para petugas medis dan semua orang sakit, maka kita pun mengalami bahwa kita masih jauh dari damai sejahtera. Tuhan sering mendidik kita dengan peristiwa-peristiwa ini. Semoga kita selalu mampu membaca sapaan Tuhan melalui peristiwa-peristiwa itu; sehingga peristiwa-peristiwa yang kita alami ini menjadi kairos, menjadi peluang dan rahmat bagi kita untuk semakin percaya, semakin beriman kepada-Nya. Pesan Yesus bagi kita, “… jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah” “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya”. Kita percaya juga bahwa badai ini pasti berlalu. Marilah seperti Tomas, dengan rendah hati kita berdoa, “Ya Tuhanku dan Allahku”. ***** Ditulis oleh Rm. Fransiskus Emanuel da Santo, Pr; Sekretaris Eksekutuf Komkat KWI, Jakarta
Yq3Q. er1964cte7.pages.dev/480er1964cte7.pages.dev/498er1964cte7.pages.dev/787er1964cte7.pages.dev/933er1964cte7.pages.dev/700er1964cte7.pages.dev/891er1964cte7.pages.dev/196er1964cte7.pages.dev/945er1964cte7.pages.dev/942er1964cte7.pages.dev/380er1964cte7.pages.dev/685er1964cte7.pages.dev/175er1964cte7.pages.dev/732er1964cte7.pages.dev/591er1964cte7.pages.dev/15
berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya